Sudutkota.id- Ratusan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Kota Malang menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Kota Malang. Mereka menuntut penegakan hak asasi manusia (HAM) yang lebih tegas, serta reformasi struktural di tubuh Polri dan TNI.
Aksi dimulai pukul 10.00 WIB dan berjalan dengan tertib. Namun, sekitar pukul 11.45 WIB, aksi itu mulai memanas dengan pembakaran ban di depan pagar Gedung DPRD Kota Malang.
Korlap aksi, Ahmad Soffan Aly, menegaskan bahwa aksi ini solidaritas terhadap korban pelanggaran HAM, khususnya tragedi Kanjuruhan yang masih belum tuntas. Mereka mendesak agar kasus Kanjuruhan diangkat kembali dan diungkap sebagai pelanggaran HAM berat.
“Kami menuntut agar DPRD Kota Malang dan Pemerintah Kota Malang mengangkat kembali kasus Kanjuruhan, serta mendorong agar kasus ini dinyatakan sebagai pelanggaran HAM berat dan segera dilimpahkan ke peradilan HAM,” tegasnya.
Mereka juga mendesak pemerintah untuk merumuskan regulasi yang lebih efektif dalam pemenuhan dan perlindungan HAM.
“Kami juga mengajak seluruh pihak untuk mengevaluasi kinerja kepolisian, khususnya dalam menangani tindakan represif terhadap masyarakat sipil yang sering kali menambah luka bagi rakyat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, yang juga untuk memperingati Hari HAM Dunia tahun ini, para demonstran ingin menjadikannya sebagai momentum untuk perubahan kebijakan yang lebih serius dengan mendorong DPRD Kota Malang untuk segera mengesahkan RUU PPRT demi perlindungan pekerja rumah tangga, serta menyerukan pemerintah pusat untuk mengambil langkah diplomatis dalam menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Aksi ini mendapat respon dari pemerintah dan DPRD Kota Malang. Anas Muttaquin, perwakilan dari anggota DPRD fraksi PKB Kota Malang menemui para demontran dan berjanji akan melanjutkan poin-poin yang telah disampaikan.
“Kami akan bersama-sama membahas tuntutan dari kawan-kawan HMI dan mendorong pemerintah pusat untuk menindaklanjutinya,” terangnya.
Demonstrasi ini menjadi perhatian masyarakat Kota Malang akan pentingnya isu HAM. Aksi berakhir pukul 14.00 WIB dengan pembacaan pernyataan sikap, berharap tuntutan mereka segera ditindaklanjuti demi keadilan dan perlindungan HAM yang lebih baik di Indonesia. (Mt)
