Sudutkota.id – Universitas Negeri Malang (UM) memasang sistem parkir digital senilai Rp1,5 Miliar. Lantaran kampus ini merasa kasus pencurian helm dan motor di lingkupnya meningkat. Hingga perlu menerapkan pengamanan berbayar mulai 24 Juli 2025.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor II UM, Prof Puji Handayani saat dikonfirmasi awak media. Menurutnya, penerapan parkir dengan sistem ini, mulai 24 Juli akses keluar masuk tidak bisa dilakukan sembarangan. Dimana pihak kampus ini ingin menciptakan sistem seperti yang ada di beberapa perumahan elite.
“Kami meniru sistem perparkiran seperti di perumahan elite, yang aspek keamanan tinggi,” ungkap Puji, Kamis (24/07).
Kebijakan ini berlaku bagi seluruh dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta tamu yang keluar-masuk area kampus UM.
Seluruh warga UM harus mendaftarkan nomor plat kendaraannya untuk bisa masuk area kampus tanpa biaya. Sementara masyarakat umum berkunjung ke kampus ini wajib membayar.
Dalam surat edaran disebutkan, bahwa sistem Smart Gate ini dibagi dua kategori, yaitu civitas UM dan tamu. Civitas UM meliputi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan UM yang tidak dikenakan biaya.
Sedangkan tamu dikenakan biaya dengan ketentuan motor sebesar Rp 3.000.-, mobil sebesar Rp 5.000.-. dan bus sebesar Rp 20.000.yang dilakukan secara Cashless melalui QRIS.
Namun Puji juga menerangkan jika masyarakat umum, termasuk pengemudi ojek online, UM memberikan kemudahan. Jika berkunjung ke area Perguruan Tinggi ini kurang dari 15 menit, akses masuk akan tetap gratis. (ded)