Pendidikan

Cegah Kasus Bullying di Sekolah, DPPKB-PPPA Jombang Perkuat Edukasi dan Pengawasan Sejak Dini

15
×

Cegah Kasus Bullying di Sekolah, DPPKB-PPPA Jombang Perkuat Edukasi dan Pengawasan Sejak Dini

Share this article
Kasus perundungan atau bullying di sekolah masih menjadi persoalan serius yang mempengaruhi rasa aman dan tumbuh kembang anak.
Suasana pembelajaran siswa di sekolah. (foto: sudutkota.id/lok)

Sudutkota.id– Kasus perundungan atau bullying di sekolah masih menjadi persoalan serius yang mempengaruhi rasa aman dan tumbuh kembang anak.

Untuk menekan risiko tersebut, Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-PPPA) Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengajak seluruh pihak memperkuat edukasi dan pengawasan sejak dini.

Kepala DPPKB-PPPA Jombang, DR dr Ma’murotus Sa’diyah, M.Kes (Ning Eyik) menegaskan bahwa bullying tidak hanya berbentuk kontak fisik, melainkan juga kekerasan psikis yang dapat berdampak panjang pada perkembangan mental dan sosial anak.

“Dampaknya sangat serius bagi perkembangan mental dan sosial anak, bahkan bisa terbawa hingga dewasa. Peran aktif keluarga dan sekolah sangat dibutuhkan untuk pencegahan,” tegasnya, Selasa (25/11/2025).

Ning Eyik menjelaskan bahwa pencegahan kekerasan terhadap anak paling efektif dilakukan sejak dari rumah.

“Komunikasi terbuka, pembiasaan sikap saling menghargai, serta kewaspadaan orang tua terhadap perubahan perilaku anak menjadi kunci utama mengenali gejala awal perundungan,” tuturnya.

Selain keluarga, sekolah juga diminta memperkuat pengawasan di area rawan perundungan, menerapkan aturan yang tegas, serta menyediakan kanal pelaporan yang mudah diakses siswa.

“Pendidikan karakter sangat penting untuk menumbuhkan empati dan toleransi di lingkungan sekolah,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya menyebut DPPKB-PPPA Jombang juga mendorong anak untuk berani melapor jika menjadi korban atau menyaksikan tindakan perundungan.

“Jangan diam saja. Laporkan pada guru, orang tua, atau staf sekolah yang dipercaya. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, orang tua, guru, hingga tokoh pemuda untuk bersama-sama menciptakan sekolah ramah anak yang bebas dari segala bentuk kekerasan. Mari kita lindungi masa depan generasi penerus bangsa,” imbaunya.

Upaya pencegahan dilakukan melalui edukasi berkelanjutan, mulai dari program sosialisasi di sekolah hingga kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) di desa-desa.

“Dengan kolaborasi berbagai pihak, Pemerintah Kabupaten Jombang menargetkan terciptanya sekolah ramah anak serta mampu menekan angka kasus bullying secara berkelanjutan,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *