Cegah Judol di Kalangan Pelajar, Polresta Malang Kota Sambang ke SMP di Kota Malang

0
Polresta Malang Kota saat sambang SMP Negeri di Kota Malang, dalam rangka Makota Peduli Anak Cerdas. (Ist)
Advertisement

Sudutkota.id – Polresta Malang Kota gencarkan sosialisasi bahaya judi online hingga bahaya narkoba ke sekolah-sekolah. Program tersebut dinamakan ‘Makota Peduli Anak Cerdas’ dan mulai dilaksanakan pada Rabu (13/11/2024).

Program tersebut digelar sebagai bentuk tindak lanjut dari Asta Cita Presiden Prabowo. Dan ada dua sekolah yang menjadi sasaran Makota Peduli Anak Cerdas, yaitu SMP Negeri 7 di Jalan Lembayung dan SMP Negeri 22 di Jalan El Tari Villa, keduanya berada di wilayah Kecamatan Kedungkandang.

Secara bergiliran, Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono mengunjungi ruang belajar para siswa yang duduk di kelas 8. Pemahaman terkait bahaya judi online pun diberikan kepada para pelajar.

Di kelas berikutnya, Nanang turut mengimbau para pelajar tidak terjerumus bahaya narkotika.

Dialog pun dilakukan untuk mengetahui pemahaman para pelajar tentang judi online, bahaya narkotika, safety riding hingga soal pernikahan dini.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama Kota Malang turut andil dalam sosialisasi ini.

Kombes Pol Nanang Haryono mengatakan, bahwa pelaksanaan Makota Peduli Anak Cerdas akan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

“Kami mendatangi serentak kedua sekolah yaitu SMP 7 dan SMP 22, dan memang sasaran kami adalah pelajar Sekolah Menengah Pertama. Kami bersama jajaran dan dinas pendidikan serta Kemenag untuk memberikan materi soal bahaya judi online, narkotika, safety riding dan pernikahan dini yang menurut data Kemenag masih agak tinggi,” ujar Nanang kepada wartawan usai sosialisasi, Rabu (13/11/2024).

“Tentunya, ini tidak akan berhenti di sini saja, namun akan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan,” sambungnya.

Nanang mengaku, materi-materi ringan mencegah terjadinya kenakalan remaja ini dilakukan secara kontinyu. Termasuk, masalah keselamatan berkendara karena hasil Operasi Zebra Semeru 2024 diketahui jumlah pelanggar tertinggi usia 15 sampai 25 tahun.

“Soal safety riding juga kita berikan, karena kita ketahui jumlah pelanggar pada Operasi Zebra Semeru kemarin tertinggi usia 15 sampai 25 tahun,” beber Nanang.

Menurut Nanang, Program Makota Peduli Anak Cerdas sengaja menyasar pelajar duduk di bangku SMP. Karena berdasarkan data yang dimiliki, usia pelajar SMP cukup rentan karena dalam proses pencarian jati diri.

“Jadi usia SMP cukup rawan, karena mereka dalam proses pencarian jati diri. Karena ini, kita menyasar pelajar SMP dalam pencegahan judi online, narkotika dan safety riding,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Tri Oky Rudianto mengapresiasi langkah Polresta Malang Kota secara bersama-sama memberikan edukasi mencegah kenakalan remaja di kalangan pelajar.

“Terima kasih kepada Bapak Kapolresta Malang Kota dan jajaran yang turut peduli dalam pencegahan kenakalan di kalangan pelajar,” tukasnya. (mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here