Sudutkota.id- Bumi akan memiliki bulan mini sementara selama dua bulan terhitung bulan dari akhir bulan September hingga November 2024.
Bulan mini tersebut sebenarnya adalah asteroid seukuran bus sekolah dengan tinggi 10 meter. Saat melintas dekat Bumi pada hari Minggu (29/9), bulan mini akan terperangkap sementara oleh gravitasi planet bumi dan mengorbit Bumi tetapi hanya selama sekitar dua bulan.
Batuan luar angkasa yang dinamai ‘2024 PT5’ itu pertama kali ditemukan pada bulan Agustus oleh para astronom di Universitas Complutense Madrid menggunakan teleskop kuat yang terletak di Sutherland, Afrika Selatan.
Diketahui, bulan mini terakhir yang diketahui terdeteksi pada tahun 2020. Richard Binzel, seorang astronom di Massachusetts Institute of Technology mengungkapkan Bulan mini yang berumur pendek ini kemungkinan lebih umum daripada yang kita sadari.
“Hal ini terjadi cukup sering, tetapi kami jarang melihatnya karena ukurannya sangat kecil dan sangat sulit dideteksi, baru-baru ini kemampuan survei kami mencapai titik yang memungkinkan kami mendeteksinya secara rutin.” katanya seperti dikutip dari AP News.
Richard Binzel, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan tidak jelas apakah batu angkasa itu berasal dari asteroid atau bongkahan bulan yang terlempar keluar.
Sementara itu, Penemu bulan mini, Carlos de la Fuente Marcos dan Raúl de la Fuente Marcos dipublikasikan oleh American Astronomical Society.
“Yang ini tidak akan terlihat dengan mata telanjang atau melalui teleskop amatir, tetapi dapat diamati dengan teleskop penelitian yang relatif besar,” kata Carlos de la Fuente Marcos dalam email.
Sebagai informasi, bulan mini akan mengelilingi dunia selama hampir 57 hari tetapi tidak akan menyelesaikan orbit penuh. Pada tanggal 25 November, bulan mini akan berpisah dengan Bumi dan melanjutkan lintasan tunggalnya melalui kosmos. Bulan mini diperkirakan akan melewatinya lagi pada tahun 2055. (Ka)