DaerahPeristiwa

Bocah 22 Bulan yang Hanyut di Blitar Ditemukan di Sungai Brantas, 20 Kilometer dari Lokasi Awal

106
×

Bocah 22 Bulan yang Hanyut di Blitar Ditemukan di Sungai Brantas, 20 Kilometer dari Lokasi Awal

Share this article
Setelah enam hari pencarian, jasad MA (22 bulan), balita asal Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Ngujang 1, Kabupaten Tulungagung pada Sabtu pagi (24/05). Lokasi penemuan berjarak sekitar 20 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang.
Tim SAR Evakuasi Jasad Balita Blitar yang hanyut di aliran sungai Brantas Blitar. (foto: Dok. Humas Polres Blitar)

Sudutkota.id– Bocah 22 Bulan yang Hanyut di Blitar Ditemukan di Sungai Brantas, 20 Kilometer dari Lokasi Awal

Setelah enam hari pencarian, jasad MA (22 bulan), balita asal Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di aliran Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Ngujang 1, Kabupaten Tulungagung pada Sabtu pagi (24/05). Lokasi penemuan berjarak sekitar 20 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang.

Korban sebelumnya dinyatakan hilang pada Minggu (18/5) setelah diduga hanyut terbawa arus air saat hujan deras mengguyur wilayah tempat tinggalnya. MA diketahui bermain di depan rumah, di dekat saluran air terbuka, saat peristiwa terjadi.

Baca Juga :  Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Miskin, Pj Wali Kota Malang Dukung Program Zakat Berkelanjutan

Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, membenarkan informasi penemuan jasad balita tersebut di wilayah Tulungagung

“Korban ditemukan di wilayah Tulungagung dalam kondisi sudah meninggal dunia,” ujarnya.

Sejak hari pertama pelaporan, tim gabungan dari kepolisian, BPBD, dan relawan melakukan pencarian intensif dengan menyusuri saluran air dan aliran Sungai Brantas. Upaya dilakukan dengan metode manual dan peralatan pencari, mencakup area gorong-gorong, selokan, dan sisi-sisi sungai.

Pada hari keenam pencarian yang juga menjadi batas akhir operasi, jasad korban berhasil ditemukan oleh tim pencari dan segera dievakuasi ke RSUD dr. Iskak Tulungagung untuk keperluan identifikasi dan pemulangan ke pihak keluarga.

Berdasarkan keterangan warga, saluran air tempat korban diduga terjatuh memiliki lebar sekitar 60 sentimeter dan kedalaman sekitar 50 sentimeter. Ketika hujan deras turun, saluran tersebut meluap dan memiliki aliran cukup deras yang berpotensi menyeret anak kecil.

Baca Juga :  Wanita Diduga Hamil Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Jakarta

“Anak-anak memang suka main air, tapi siapa sangka got itu berubah jadi bahaya,” terang satu warga Kalipucung yang enggan disebut namanya.

Peristiwa ini kembali menyoroti pentingnya pengawasan anak saat musim hujan serta perlunya peningkatan keamanan pada saluran air terbuka di lingkungan pemukiman.

“Kami mengimbau kepada orang tua untuk lebih waspada terhadap anak-anak saat musim hujan, terutama di sekitar area saluran air yang terbuka,” pungkas Iptu Samsul. (ris/mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *