Daerah

BMKG Karangploso Warning Potensi Hujan Lebat, Genangan dan Longsor di Tengah Musim Kemarau

21
×

BMKG Karangploso Warning Potensi Hujan Lebat, Genangan dan Longsor di Tengah Musim Kemarau

Share this article
BMKG Karangploso Warning Potensi Hujan Lebat, Genangan dan Longsor di Tengah Musim Kemarau
Prakirawan BMKG Karangploso, Linda Fitrohtul Muzanah, saat menyampaikan prediksi cuaca Jawa Timur yang dipengaruhi fenomena gelombang atmosfer.(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Masyarakat Jawa Timur diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Peringatan ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Kabupaten Malang, menyusul adanya fenomena gelombang atmosfer yang memicu terbentuknya awan hujan secara masif.

Prakirawan BMKG Karangploso, Linda Fitrohtul Muzanah, menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan terkini, gelombang atmosfer tersebut menyebabkan pertumbuhan awan lebih cepat, tebal, dan signifikan. Hal itu berdampak pada terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat di sejumlah wilayah Jawa Timur.

“Bulan September pada umumnya masih masuk musim kemarau. Namun saat ini, sirkulasi atmosfer atau gelombang yang terbentuk justru membantu pertumbuhan awan hujan yang lebih masif. Itulah yang memicu turunnya hujan dengan durasi lebih panjang dan intensitas lebih tinggi,” terang Linda, Kamis (11/9/2025).

Linda menambahkan, pola cuaca harian di Jawa Timur saat ini cenderung cerah pada pagi hari, kemudian berawan tebal pada siang, dan berpotensi hujan deras di sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi bisa bersifat sporadis, dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, tergantung kondisi gelombang atmosfer yang memicunya.

Baca Juga :  Kasus Demam Berdarah di Kota Batu Tercatat 36 Kasus, 1 Balita Meninggal Dunia

“Kalau gelombangnya sedang, hujan bisa turun dengan durasi lebih lama. Namun jika cukup kuat, hujannya bisa sangat lebat dalam waktu singkat. Kedua kondisi ini sama-sama berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, hingga tanah longsor,” ujarnya.

Lebih lanjut, Linda menekankan bahwa meskipun Jawa Timur masih dalam periode musim kemarau, masyarakat tidak boleh lengah. Hal ini karena cuaca buruk tetap bisa terjadi sewaktu-waktu akibat pengaruh anomali atmosfer.

“Yang harus diingat, kondisi atmosfer ini membuat cuaca menjadi lebih dinamis. Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan bencana. BMKG terus mengeluarkan pembaruan peringatan dini cuaca ekstrem yang dapat dipantau setiap hari,” tambahnya.

Baca Juga :  Tiga Lembaga: Lapas Perempuan, Polisi dan BNN Teken MoU. Ini Poin yang Disepakati

BMKG Juanda sendiri telah merilis prediksi bahwa kondisi cuaca seperti ini akan berlangsung hingga 17 September 2025. Peringatan dini dikeluarkan secara berkala, bahkan dalam hitungan jam, agar masyarakat dapat menyiapkan langkah antisipasi.

Selain banjir dan genangan, potensi bahaya lain juga perlu diwaspadai, seperti pohon tumbang akibat angin kencang, jalan licin yang meningkatkan risiko kecelakaan, serta longsor di kawasan perbukitan.

“Harapan kami, masyarakat lebih aktif mengikuti update informasi cuaca dari BMKG, baik melalui aplikasi Info BMKG, media sosial resmi, maupun kanal lainnya. Dengan begitu, kesiapsiagaan dapat ditingkatkan sehingga dampak bencana bisa diminimalisir,” pungkas Linda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *