Peristiwa

Berdiri Diatas Saluran Irigasi, Warung Madura Ambrol Pemilik Tewas Hanyut Terseret Arus

63
×

Berdiri Diatas Saluran Irigasi, Warung Madura Ambrol Pemilik Tewas Hanyut Terseret Arus

Share this article
Petugas saat mengevakuasi jenazah pemilik warung kelontong yang terseret arus hingga 3;kilometer dari lokasi kejadian lantai ambrol.(foto:sudutkota.id/AD)

Sudutkota.id – Sebuah warung kelontong yang bangunannya diatas saluran irigasi Sungai Mergan Kecamatan Sukun, Kota Malang, mengalami ambrol dan masuk ke aliran sungai tersebut, Rabu (19/2/2025) sore.

Peristiwa amblesnya lantai warung klontong Madura yang berada di depan Mie Gacoan Jalan S Supriadi Kecamatan Sukun, Kota Malang itu, longsor beserta bangunan warungnya. Yang terjadi sekitar pukul 16.15 WIB.

“Diketahui, pemilik warung bernama Qoid (30) asal Kota Pemekasan Madura. Saat kejadian korban berada di kamar mandi atau toilet,” ujar Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdianto kepada awak media, Rabu (19/2) malam.

Ia mengatakan, pada saat bangunan toko ini tiba-tiba bergerak dan roboh, saksi berusaha mencari korban. Namun saat ditelusuri korban tidak tampak ada di lokasi kejadian. Diduga ikut jatuh dan hanyut.

“Sebab plesteran bangunan kamar mandi milik korban yang ada diatas saluran irigasi sungai ambrol. Sehingga korban diduga terperosok dan terseret arus sungai irigasi,” imbuhnya.

Sekitar pukul 17.00 WIB, Polsek Sukun mendapatkan laporan dari warga terkait penemuan mayat di pinggir sungai irigasi Kalianyar atau Sungai Mergan, yang masuk Jalan Kebonsari Gang Perikanan RT 03 RW 04 Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

“Mendapatkan laporan ini, petugas langsung meluncur ke lokasi dan melihat saat itu korban dalam keadaan tertelungkup dan sudah meninggal dunia,” jelas Yuris.

Petugas langsung mengelar olah TKP dan selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke kamar jenazah RS Syaiful Anwar Kota Malang untuk dimintakan visum.

“Jenazah korban ditemukan sekitar 3 kilo meter dari tempat kejadian awal,” tandasnya.

Di bagian lain, Rokim Ketua RT 14 RW 6 Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, mengatakan, pada pagi harinya, toko tersebut sudah menunjukkan beberapa tanda-tanda.

“Sebenarnya pada pagi hari sekitar pukul 08.00 WIB, pondasi warung sudah terlihat sedikit ambles tetapi bangunannya masih belum miring. Dan sebenarnya di dekat pondasi warung yang sedikit ambles itu, sudah diberi penanda rambu palang rantai,” jelasnya.

Dirinya juga menerangkan, bahwa bangunan warung tersebut berdiri di atas saluran air.

“Jadi, di atas saluran air itu berdiri 3 bangunan. Dua bangunan dalam kondisi kosong serta satu bangunan dijadikan warung kelontong,” jelas Rohim.

Ia juga menambahkan, bahwa saluran air tersebut cukup dalam, yaitu sekitar 3 meter.

“Ketika saya datang ke lokasi, memang aliran pada saluran air sangat deras. Sempat saya mau turun untuk mencari korban yang hanyut, namun enggak berani karena arusnya terlalu kencang,” pungkasnya.(AD)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *