Peristiwa

Baru Pulang dari Rumah Sakit, Perempuan Warga Malang Tewas Tertabrak KA Penataran di Blitar

57
×

Baru Pulang dari Rumah Sakit, Perempuan Warga Malang Tewas Tertabrak KA Penataran di Blitar

Share this article
Baru Pulang dari Rumah Sakit, Perempuan Warga Malang Tewas Tertabrak KA Penataran di Blitar
Petugas bersama warga mengevakuasi jenazah perempuan yang tertemper Kereta Api Penataran di jalur rel Dusun Plampangan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jumat (3/10/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Peristiwa tragis terjadi di perlintasan kereta api wilayah Dusun Plampangan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jumat (3/10/2025), pagi kemarin.

Seorang perempuan berinisial ISS, warga Desa Watu Gedhe, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, tewas setelah tertabrak Kereta Api (KA) Penataran jurusan Malang–Blitar.

Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, membenarkan insiden maut tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban diketahui memiliki keluarga di wilayah Kesamben, Blitar. Beberapa hari terakhir, korban berada di rumah ibunya di Dusun Plampangan setelah keluar dari perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

“Korban ini baru saja keluar dari RSSA Malang. Dari informasi yang kami peroleh, korban sempat menjalani perawatan karena sakit kanker otak dan juga tekanan darah tinggi. Setelah itu, ia dibawa pulang ke rumah orang tuanya di Jugo, Kesamben,” ujar Ipda Putut, Sabtu (4/10/2025).

Polisi masih menyelidiki lebih lanjut penyebab insiden ini, apakah murni kecelakaan atau ada dugaan korban sengaja menabrakkan diri.

“Kasus ini masih kita dalami. Belum bisa dipastikan apakah korban sengaja menabrakkan diri atau memang tertabrak saat berada di rel,” jelas Ipda Putut.

Usai dievakuasi, jenazah ISS langsung diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dusun Plampangan, Desa Jugo, Kecamatan Kesamben, Blitar.

“Korban sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di TPU setempat,” tegas Kasi Humas Polres Blitar.

Sejumlah warga sekitar mengaku sempat melihat korban berjalan sendirian tak jauh dari rel beberapa saat sebelum kereta melintas. Mereka mengira korban hanya sedang menyeberang menuju jalan lain.

“Kami kira ibu itu mau nyeberang, tapi ternyata masih di jalur rel. Tiba-tiba kereta sudah dekat sekali,” kata Suwanto, salah seorang warga setempat.

Benturan keras tak bisa dihindari. Tubuh korban terpental hingga beberapa meter dan mengalami luka parah di bagian kepala, tangan dan kaki. Nyawanya tidak tertolong di lokasi kejadian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *