Banjir di Bangladesh, Dua Juta Orang Terdampak dan Delapan Orang Tewas

0
Pemandangan udara ini menunjukkan sebagian wilayah yang terendam banjir di distrik Rangpur, Bangladesh. (foto: Dok. AFP)
Advertisement

Sudutkota.id- Jumlah korban tewas akibat banjir di Bangladesh minggu ini telah meningkat menjadi delapan orang dan membuat lebih dari dua juta orang terdampak setelah hujan lebat menyebabkan sungai-sungai besar meluap.

Negara Asia Selatan berpenduduk 170 juta orang, yang dilintasi oleh ratusan sungai, telah mengalami banjir yang lebih sering dalam beberapa dekade terakhir. Perubahan iklim telah membuat curah hujan lebih tidak menentu dan mencairkan gletser di hulu di pegunungan Himalaya.

Kepala polisi Kota Pedesaaan Utara, Sabuj Rana mengatakan ada dua remaja laki-laki tewas ketika sebuah perahu terbalik di perairan banjir di Shahjadur.

“Ada sembilan orang di perahu kecil itu. Tujuh berenang ke tempat yang aman. Dua anak laki-laki tidak tahu cara berenang. Mereka tenggelam,” ungkapnya seperti dikutip dari AFP pada Minggu (07/7).

Sementara itu, Bishwadeb Roy, seorang kepala polisi di Kurigram, mengatakan bahwa tiga orang lainnya tewas dalam dua insiden sengatan listrik terpisah setelah perahu mereka terjerat kabel listrik hidup di air banjir.

Pemerintah mengatakan telah membuka ratusan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi akibat banjir dan mengirimkan makanan dan bantuan ke distrik-distrik yang terkena dampak parah di wilayah utara negara itu.

“Lebih dari dua juta orang telah terkena dampak banjir. Tujuh belas dari 64 distrik di negara itu telah terkena dampak,” kata Kamrul Hasan, sekretaris kementerian manajemen bencana negara itu.

Hasan mengatakan situasi banjir mungkin memburuk di utara selama beberapa hari mendatang dengan Brahmaputra, salah satu jalur air utama Bangladesh, mengalir di atas tingkat bahaya di beberapa daerah.

Di distrik Kurigram yang paling parah terkena dampak, delapan dari sembilan kota pedesaan telah terdampar oleh air banjir.

“Kami hidup dengan banjir di sini. Tetapi tahun ini airnya sangat tinggi. Dalam tiga hari, Brahmaputra naik enam hingga delapan kaki (2-2,5 meter),” Abdul Gafur, seorang anggota dewan lokal di distrik itu

“Air banjir telah menggenangi lebih dari 80 persen rumah di daerah saya. Kami berusaha mengirimkan makanan, terutama beras dan minyak goreng. Namun, ada krisis air minum,” sambungnya

Sebagai informasi, Bangladesh berada di tengah musim hujan tahunan, yang membawa 70-80 persen curah hujan tahunan ke Asia Selatan, serta kematian dan kerusakan rutin akibat banjir dan tanah longsor.

Curah hujan sulit diramalkan dan sangat bervariasi, tetapi para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat musim hujan semakin kuat dan tidak menentu. (Ka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here