Sudutkota.id- Iran meluncurkan drone peledak dan menembakkan rudal ke Israel pada Sabtu malam (13/4) waktu setempat.
Ini adalah serangan langsung pertamanya di wilayah Israel, setelah konsulatnya di serang Israel di Damaskus pada 1 April yang menewaskan tujuh perwira Korps Garda Revolusi Islam , termasuk dua komandan senior.
Dilansir dari Reuters, Iran mengatakan serangannya adalah hukuman atas kejahatan Israel.
“Jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, tanggapan Iran akan jauh lebih parah,” kata perwakilan Iran untuk PBB, seraya memperingatkan AS untuk tidak ikut campur dalam masalah ini.
Namun, pihak Iran juga mengatakan setelah serangan terhadap Israel, mereka sudah menganggap impas masalah tersebut sudah selesai.
Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan seorang gadis berusia 7 tahun terluka parah. Ia kemudian Iran meluncurkan puluhan rudal darat ke Israel, sebagian besar dicegat di luar perbatasan Israel. Itu termasuk lebih dari 10 rudal jelajah.
“Salvo Iran yang melibatkan lebih dari 200 drone dan rudal menyebabkan kerusakan ringan pada satu fasilitas militer Israel,” kata Hagari.
Merevisi peringatan sebelumnya, pihaknya juga sudah tidak menyarankan warga mana pun untuk bersiap berlindung. Hal ini menandakan berakhirnya ancaman tersebut.
Menurut jadwal yang dirilis pada Sabtu malam. Dewan Keamanan PBB dijadwalkan bertemu pada hari Minggu, pukul 16.00 ET (20.00 GMT) setelah Israel meminta mereka mengutuk serangan Iran dan menetapkan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris.
Sementara itu, presiden AS Joe Biden , yang berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan dia akan mengadakan pertemuan para pemimpin negara-negara G-7 pada hari Minggu untuk mengoordinasikan tanggapan diplomatik terhadap apa yang dia sebut sebagai serangan kurang ajar Iran. (Ka)