Sudutkota.id- Tahun 2024 ini memasuki tahun kabisat, dimana setiap empat tahun sekali, jumlah hari di Bulan Februari menjadi 29 hari. Hal ini terjadi bukan tanpa ada alasan.
Seperti yang terangkum dari national geographic. Selama berabad-abad, sinkronisasi antara kalender buatan manusia dengan tahun Matahari atau tahun tropis (jumlah waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengorbit Matahari) menimbulkan kekacauan. Dalam satu tahun di dalam kalender buatan manusia, sedikit lebih pendek dari tahun Matahari atau tahun tropis. Sehingga konsep tahun kabisat memberikan cara untuk mengganti waktu yang hilang.
“Semuanya bermuara pada fakta bahwa jumlah revolusi bumi pada porosnya, atau jumlah hari, sama sekali tidak berhubungan dengan berapa lama waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari,” kata John Lowe, Kepala Divisi Waktu & Frekuensi Institute of Standards and Technology (NIST).
Kalender buatan manusia umumnya memiliki hitungan 365 hari. Sedangkan tahun Matahari yang mempengaruhi musim memiliki panjang sekitar 365,2422 hari. Pecahan 0,2422 hari tidak bisa dianggap sepele, karena bisa dibayangkan jika setiap tahun ada angka seperti itu yang menambah jumlah hari dalam setiap tahunnya, maka yang akan terjadi adalah kekacauan musim.
Dimana musim semi atau musim dingin tidak lagi akan terjadi pada bulan yang sama setiap tahunnya. Misalnya, jika kita berhenti menggunakan tahun kabisat, dalam waktu sekitar 700 tahun, musim panas di belahan bumi utara akan dimulai pada Desember, bukan Juni. Natal yang biasa terjadi di musim dingin, akan terjadi di musim panas. Perayaan Natal yang identik dengan salju, tidak akan ada lagi.
Kekacauan musim, juga akan berimbas pada sistem pertanian, dimana petani akan kesulitan bercocok tanam, akibat musim yang tidak menentu dalam perhitungan kalender.
Itu sebabnya sebagian besar dunia modern mengadopsi kalender buatan manusia dan sistem tahun kabisat nya agar hari dan bulan tetap sejalan dengan musim.
“Kami telah membuat kalender yang hampir mendekati, tetapi untuk membuatnya berfungsi, kita harus melakukan trik hari kabisat yang memiliki beberapa aturan unik, seperti tahun kabisat akan ditiadakan setiap seratus tahun, kecuali tahun kabisat yang habis dibagi 400, seperti 1600 dan 2000,” Jelas Lowe
Dalam 500 tahun ke depan, jika praktik ini diikuti, tidak akan ada hari kabisat pada tahun 2100, 2200, 2300, dan 2500.
Jadi, karna itulah mengapa Hari kabisat penting ada di dunia ini. (Ka)