Sudutkota.id- Kekurangan pasukan, Australia membuka lowongan bagi warga negara asing yang berminat untuk bergabung dengan angkatan bersenjatanya.
Hal itu diungkapkan pemerintah Australia pada hari Selasa (04/06) ketika negara berpenduduk jarang ini berjuang untuk memenuhi target perekrutan.
Menteri Pertahanan Richard Marles mengatakan bahwa mulai bulan Juli, kriteria kelayakan yang lebih longgar akan memungkinkan penduduk tetap dari warganegara asing yang telah tinggal di Australia selama 12 bulan untuk bertugas.
“Warga negara dari Inggris, Kanada, Selandia Baru dan Amerika Serikat diunggulkan,” sambungnya seperti dilaporkan AFP.
Australia memiliki garis pantai yang membentang satu kali mengelilingi bumi, namun populasinya hanya 26 juta jiwa. Canberra telah meningkatkan belanja pertahanannya dalam beberapa tahun terakhir, dengan membeli armada kapal selam, jet, dan sejumlah kendaraan tempur untuk menghadapi meningkatnya ketegangan regional.
Namun mereka kesulitan mendapatkan cukup pilot, pelaut, dan pasukan untuk mengoperasikan dan memelihara kapal-kapal tersebut.
Para ahli memperingatkan terlalu sedikit warga Australia yang mengenakan seragam untuk memenuhi persyaratan saat ini, apalagi militer yang lebih kuat di masa depan.
Menurut Institus Kebijaksanaan Strategi Australia, Angkatan Pertahanan Australia saat ini dapat mengandalkan sekitar 90.000 personel, termasuk cadangan. Di tempat lain, militer Tiongkok diperkirakan memiliki dua juta personel.
Pertumbuhan Angkatan Pertahanan Australia penting untuk memenuhi tantangan keamanan negara ini selama dekade berikutnya dan seterusnya,” pungkas Marles. (Ka)