Sudutkota.id- Alokasi pupuk bersubsidi di Kota Batu ditambah oleh pemerintah pusat. Dengan adanya tambahan tersebut Pemerintah Kota (Pemkot) Batu akan dimaksimalkan untuk digunakan oleh para petani.
Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Puspa Permanasari pada Jum’at (28/6/2024).
“Sebelumnya pupuk subsidi Urea di tiga kecamatan 244 ton, namun kini menjadi 418 ton. Kemudian pupuk NPK menjadi 526 ton, dari sebelumnya 246 ton,” ungkapnya.
Masih kata Puspa, dari bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh petani. Apalagi harga pupuk non subsidi sebelumnya banyak dikeluhkan para petani.
“Di lapangan masih di bawah RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani). Namun karena alokasinya bertambah, maka hitungan serapan yang sebelumnya sudah 33 persen akan menjadi 18 persen,” paparnya.
Di Kota Batu, sambung Puspa, alokasi pupuk subsidi tercatat masih didominasi Kecamatan Junrejo dan yang paling sedikit mendapatkan alokasi adalah Kecamatan Bumiaji sampai saat ini.
“Jadi, tidak semua petani bisa mendapat pupuk subsidi tersebut karena ketentuan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 1 tahun 2024 tentang pupuk subsidi, ada 9 komoditas tanaman pangan yang mendapat jatah subsidi dan 85 persen adalah tanaman hortikultura,” bebernya.
Ia pun menjelaskan, bahwa di Kota Batu mayoritas sejumlah lahan hortikultura.
“Mak dari itu, yang akan menjadi fokus utama oleh DPKP adalah petani bawang dan cabai,” pungkasnya. (Dn)
