Sudutkota.id – Wisuda ke-120 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (27/11/2025), tak hanya menjadi seremoni kelulusan. Momen itu berubah penuh energi ketika Ir. Alfi Nurhidayat, Kepala Dinas PUPR Kota Batu sekaligus alumnus UMM, menyampaikan kisah hidup dan pesan yang menggugah para lulusan.
Alfi tampil bukan sekadar sebagai pejabat, tetapi sebagai senior yang pernah duduk di posisi para wisudawan. Dengan nada hangat, ia membuka pidatonya dengan rasa syukur dan terima kasih kepada UMM kampus yang menurutnya membentuk banyak hal dalam hidupnya.
“Dunia yang kalian hadapi tidak selalu mudah. Tetapi bekal keilmuan dari kampus ini adalah modal paling kuat untuk melewati tiap tantangan. Saya yakin kalian semua bisa melampaui semua ujian itu dan sukses,” katanya.
Bagi Alfi, wisuda bukan garis akhir, melainkan pintu pembuka menuju perjalanan panjang tanpa henti. Ia mengingatkan bahwa setiap fase hidup selalu membawa peluang baru untuk belajar dan bertumbuh.
“Setiap pencapaian itu hanya jeda singkat sebelum langkah berikutnya dimulai. Hidup terus bergerak, dan kita berkembang bersama alurnya,” katanya, disambut tepuk tangan panjang wisudawan dan para orang tua.
Selain itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Prof. Dr. Thohir Luth, M.A., turut menyampaikan apresiasi mendalam atas capaian para lulusan. Baginya, UMM telah menunjukkan semangat jihad fisabilillah melalui kerja keras, kerja cerdas, dan adaptasi terhadap dinamika global.
Namun, Prof. Thohir mengingatkan bahwa kelulusan bukanlah perayaan semata. Sebab setelah lulus wisudawan mulai memasuki kampus tanpa tembok. Dunia nyata, menawarkan rintangan tanpa pola, sehingga integritas harus menjadi tameng utama.
“Pesan saya para wisudawan menjaga martabat diri dan menjadi pribadi shaleh maupun shalehah yang membanggakan keluarga, bangsa, dan negara,” katanya.
Di bagian akhir acara, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., mengajak lulusan menjadikan wisuda sebagai ruang refleksi. Menurutnya, gelar akademik hanyalah permulaan. Yang lebih utama adalah manfaat yang mampu diberikan kepada masyarakat.
“Sekecil apa pun kontribusi kalian, itu yang menentukan nilai hidup. Mengutip ungkapan Andrew Grove, CEO Intel, Only paranoid survive sebagai ajakan untuk terus mawas diri, memperbaiki kekurangan, dan menjaga amanah publik. Bagi saya, peningkatan kualitas ibadah adalah fondasi integritas yang tak boleh ditinggalkan,” tutupnya.




















