Sudutkota.id- Seorang wanita yang diduga frustasi mencoba melakukan aksi bunuh diri di jembatan Brantas yang terletak di jalan Raya Gatot Subroto Kecamatan Blimbing, Kota Malang pada Selasa dini hari (04/6).
Namun aksi itu berhasil digagalkan oleh tim Shabara Polresta Malang Kota bersama salah satu komunitas relawan Kota Malang.
“Korban berinisial EP (33) warga Jalan Ikan Piranha, Kecamatan Blimbing, Kota Malang,” ujar Mak Toen, salah satu penggiat komunitas relawan tersebut kepada awak media.
Dikatakan Mak Toen, saat itu korban sudah naik trap 3 pagar jembatan Brantas yang berada di dekat dengan kampung warna-warni itu, namun kemudian ada warga yang sedang melintas dan spontan menggagalkan aksi korban.
“Orangnya langsung menghubungi pihak kepolisian melalui aplikasi jogo Malang dan Tim Relawan ikut meluncur ke lokasi,” sambungnya.
Sesampainya di lokasi, pihak polisi dan tim relawan akhirnya bisa merayu korban untuk turun dari jembatan, saat itulah terungkap kalau korban dalam kondisi frustasi, dan linglung serta sering kesurupan kalau dirumahnya .
Korban juga mengaku saat itu anaknya sedang sakit Demam berdarah dan tipes yang dirawat di RS Lavalet. Pada malam itu, korban mendengar suara bisikan halus kalau anaknya akan dijadikan tumbal.
“Spontan korban keluar dari kamar perawatan kemudian berjalan menuju tempat parkiran motor dan langsung berkendara menuju ke jembatan Brantas, karna dia beranggapan bisa menggantikan anaknya sebagai tumbal” terang Mak Toen berdasarkan pengakuan korban.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan aksi percobaan bunuh diri yang berhasil digagalkan pihaknya.
“Kami mendapat laporan warga dan relawan melalui aplikasi Jogo Malang. Kemudian tim patroli bergerak ke lokasi dan benar ada perempuan mencoba melakukan aksi bunuh diri,” terangnya.
Yudi mengungkapkan, perempuan tersebut sudah berdiri di pinggir jembatan sembari melihat bawah lokasi jembatan saat pihaknya sampai di tempat lokasi.
“Sudah sempat mau lompat, namun kita berikan pengertian dan yang bersangkutan sadar bahwa perbuatannya tidak terpuji,” ungkapnya.
Saat akan dibawa pihak kepolisian untuk menjalani pendampingan, korban juga sempat menolak untuk dibawa.
“Awalnya nggak mau, Tapi kita tetap berusaha merayu dan akhirnya mau masuk ambulance dan kita bawa ke Polresta Malang Kota,” jelas Yudi.
Saat ini, korban sudah dikembalikan ke pihak keluarga setelah mendapatkan pendampingan psikologis di Polresta malang dan akan tetap mendapat dampingan konseling untuk mencegah adanya pengulangan aksi percobaan bunuh diri.
“Sudah dikembalikan ke pihak keluarga, dan kita tetap ada pendampingan psikologis,” imbuhnya.
Dengan adanya aksi ini, Yudi mengimbau kepada seluruh masyarakat jika menemui orang tak linglung dan berada di lokasi rawan segera melapor ke pihak kepolisian untuk segera ditindaklanjuti.
“Kita tetap koordinasi dengan semua pihak untuk mengantisipasi, agar kami bisa memberikan bimbingan konseling,” pungkasnya. (Mt)
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.