DaerahPolitik

Aksi Damai 3 September Ditunda, Donasi Disimpan untuk Agenda Berikutnya

64
×

Aksi Damai 3 September Ditunda, Donasi Disimpan untuk Agenda Berikutnya

Share this article
Aksi damai 3 September ditunda, donasi disimpan untuk agenda berikutnya. (Foto: FB Cak Sholeh)

Sudutkota.id – Rencana aksi damai pada 3 September 2025 yang digagas sejumlah aktivis di Surabaya diputuskan untuk ditunda hingga situasi dinilai kembali kondusif. Keputusan tersebut disampaikan oleh lawyer sekaligus aktivis sosial, Mohammad Sholeh atau yang akrab disapa Cak Sholeh, melalui akun Facebook resminya pada Rabu (3/9/2025).

Dalam unggahannya, Cak Sholeh menegaskan bahwa aksi tersebut tidak dibatalkan, melainkan hanya ditunda sementara waktu. Penundaan dilakukan lantaran kondisi Kota Surabaya masih belum sepenuhnya tenang. “Surabaya sampai hari ini masih mencekam, sekolah masih daring dari rumah, birokrasi pemerintah juga masih WFH. Jalanan sepi, sehingga kami tidak ingin aksi justru menambah ketakutan masyarakat,” tulisnya.

Baca Juga :  Stadion Gajayana Bergemuruh! Porprov IX Jatim Tunjukkan Kekuatan Budaya dan Olahraga

Terkait dukungan masyarakat, Cak Sholeh menyampaikan bahwa berbagai donasi yang terkumpul akan tetap disimpan untuk pelaksanaan aksi mendatang. Donasi yang ada sebagian besar berupa air mineral dalam kemasan, yang jumlahnya mencapai sekitar 500 kardus. Selain itu, bantuan juga diterima dalam bentuk roti serta sumbangan dana melalui rekening milik Acik Kusuma.

“Alhamdulillah, ada yang donasi Rp100 ribu, Rp500 ribu, bahkan sampai Rp1 juta. Ada juga yang Rp10 ribu. Semua bentuk kepedulian itu kami apresiasi. Terima kasih untuk warga Surabaya maupun Malang yang ikut membantu,” ujar Cak Sholeh.

Baca Juga :  Satlinmas Bunulrejo jadi Garda Terdepan Pelayanan dan Ketertiban Warga

Ia menambahkan, ada tiga isu utama yang akan terus diperjuangkan dalam aksi tersebut. Pertama, permintaan pengampunan pajak kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Kedua, desakan agar dugaan korupsi dana hibah pemerintah provinsi yang nilainya mencapai triliunan rupiah diusut tuntas. Ketiga, tuntutan penghapusan pungutan liar di sekolah negeri, khususnya jenjang SMA dan SMK.

“Jadi aksi tidak dibatalkan, hanya ditunda. Begitu situasi kembali normal, kita akan turun lagi untuk memperjuangkan tiga isu ini,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *