Negara- Negara Arab Tolak Rencana Pengusiran Warga Palestina dari Gaza

0
Seorang warga Palestina membawa tabung gas di tengah gencatan senjata (foto: Reuters/Dawoud Abu)
Advertisement

Sudutkota.id- Lima menteri luar negeri Arab dan seorang pejabat senior Palestina telah mengirim surat kepada Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menentang rencana pengusiran warga Palestina dari Gaza, seperti yang diusulkan oleh Presiden Donald Trump pada Senin (03/1).

Surat yang ditandatangani oleh menteri luar negeri Yordania, Mesir, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, serta penasihat presiden Palestina, yang menyatakan bahwa rekonstruksi di Gaza harus melibatkan warga Palestina dan mereka harus tetap di tanah mereka.

Usulan itu pertama kali dilontarkan oleh Donald Trump pada tanggal 25 Januari lalu agar Yordania dan Mesir menerima warga Palestina dari Gaza.

“Bisa jadi hal itu salah satunya,” jawabnya ketika ditanya apakah ia mengusulkan hal itu sebagai solusi jangka panjang atau jangka pendek.

Sontak saja pernyataan presiden AS tersebut menggemakan ketakutan lama warga Palestina akan pengusiran permanen dari rumah mereka dan dicap sebagai usulan pembersihan etnis oleh para kritikus. Yordania, Mesir, dan negara-negara Arab lainnya menentang usulan tersebut.

“Rekonstruksi di Gaza harus dilakukan melalui keterlibatan langsung dan partisipasi rakyat Gaza. Warga Palestina akan tinggal di tanah mereka dan membantu membangunnya kembali. Dan mereka tidak boleh dilucuti haknya selama rekonstruksi karena mereka harus mengambil alih proses tersebut dengan dukungan masyarakat internasional,” bunyi kutipan surat tersebut seperti dilansir dari Reuters.

Sebagai informasi, serangan militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 47.000 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan menyebabkan tuduhan genosida dan kejahatan perang yang dibantah Israel. Pertempuran saat ini terhenti di tengah gencatan senjata yang rapuh.

Sementara itu, menurut perhitungan Israel, Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun terjadi pada 7 Oktober 2023 , ketika militan Hamas Palestina menyerang Israel, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. (Ka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here