Teknologi

Tubuh Manusia Ternyata Mengandung Emas, Potensi dan Manfaatnya yang Luar Biasa

134
×

Tubuh Manusia Ternyata Mengandung Emas, Potensi dan Manfaatnya yang Luar Biasa

Share this article
(Foto: Reuters/Leonhard Foeger)

Sudutkota.id- Emas, logam mulia yang sudah terkenal dengan nilai jualnya yang tinggi, ternyata tidak hanya ada di dalam tambang, tetapi juga terdapat dalam tubuh manusia.

Menurut penelitian yang dilansir dari The Standard, selain logam besi, beberapa bagian tubuh manusia juga mengandung emas. Hal ini membuka keajaiban baru yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.

Para ilmuwan dari Institute of Hematological Innovations menyatakan bahwa meskipun emas ada dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia, namun memiliki peran yang signifikan.

Emas dalam tubuh berfungsi sebagai konduktor listrik yang sangat efektif. Penemuan ini membuka peluang baru dalam bidang medis, di mana emas dapat digunakan untuk meningkatkan sinyal listrik antar sel-sel saraf yang kritis.

Dalam sebuah penelitian yang dimuat dalam Journal of Precious Metals in Medicine, ditemukan bahwa rata-rata darah manusia mengandung sekitar 0,2 miligram emas per liter. Penelitian ini melibatkan analisis 5.000 sampel darah dari berbagai partisipan dengan beragam latar belakang demografi.

Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan adanya hubungan antara kadar emas dalam darah dengan kesehatan sendi. Individu dengan kadar emas yang sedikit lebih tinggi cenderung mengalami nyeri sendi dan peradangan yang lebih jarang.

Meskipun temuan ini menjanjikan, perlu diingat bahwa memiliki kadar emas yang terlalu tinggi dalam tubuh juga bisa membawa risiko. Emas yang berlebihan dapat meracuni tubuh dan menimbulkan masalah pada organ vital seperti ginjal dan hati. Oleh karena itu, penting untuk mengimbangi antara manfaat dan risiko dalam menggunakan emas sebagai elemen penting dalam tubuh manusia.

Kini, berbagai sekolah kedokteran di dunia tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut nilai diagnostik potensial dari kadar emas dalam darah. Sebagai contoh, Johns Hopkins School of Medicine sedang melakukan penelitian terbaru untuk memahami apakah kadar emas dalam darah dapat berfungsi sebagai penanda kondisi kesehatan tertentu, terutama terkait dengan fungsi sendi dan neurologis. (Ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *