Infotainment

Pelukis Disabilitas Ternama Asal Malang, Sadikin Pard Meninggal Dunia

282
×

Pelukis Disabilitas Ternama Asal Malang, Sadikin Pard Meninggal Dunia

Share this article
Pelukis disabilitas ternama asal Kota Malang, Sadikin Pard. (foto: istimewa)

Sudutkota.id- Seorang pelukis kenamaan asal Malang, Sadikin Pard, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Menurut laporan dari dokter, penyebab kematiannya adalah serangan jantung pada Senin (2/12) sekitar pukul 17.45 WIB

Sadikin berada di Jakarta untuk berpartisipasi dalam pameran lukisan untuk memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024. Sebagai seorang penyandang disabilitas, ia dipilih untuk menjadi bagian dari acara tersebut karena menjadi sosok motivator bagi orang-orang sejenisnya. Kehadirannya diharapkan bisa memberikan inspirasi dan semangat bagi teman-teman penyandang disabilitas lainnya.

Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, M O Royani, mengatakan Sadikin tiba-tiba jatuh saat sedang berada di lobby hotel tempat ia dan peserta lain menginap.

“Sekitar pukul 16.45 beliau jalan dari TIM. Kebetulan beliau menginap di hotel persis di seberang TIM. Beliau dengan kawan-kawannya duduk di loby. Kemudian dari posisi duduk beliau jatuh,” ungkapnya kepada awak media pada Senin malam.

Tim kesehatan Kemensos langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa Sadikin ke IGD RSCM untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Menurut Royani, pihaknya sudah berunding dengan istri dan anak Sapardi yang sepakat jenazah akan diterbangkan ke Malang setelah dipulasara.

“Besok pagi pukul 08.30 WIB, jenazah akan dipulangkan dengan menggunakan pesawat komersil ke Malang. Pihak Kemensos akan mendampingi proses pemulangan hingga pemakaman, dan seluruh biaya perawatan di rumah sakit, pemulasaran, pemulangan, dan uang duka ditanggung oleh Kemensos,” bebernya.

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan duka mendalam, namun di sisi lain, ia juga bangga kepada almarhum.

“Saya beberapa kali bertemu dengan almarhum, termasuk di pameran kemarin, semangatnya memang luar biasa. Dia orang istimewa,” ungkap pria yang akrab dipanggil Gus Ipul.

Sebagai informasi, Sadikin Park lahir tanggal 29 Oktober 1966, Sadikin lahir tidak sempurna, tidak memiliki kedua tangan, dan bertubuh kecil di bawah rata-rata, namun memiliki kemampuan yang berbeda, ia melukis dengan kakinya.

Sadikin memiliki galeri yang diberi nama Sadikin Pard di Selat Sunda Blok D5, Perumahan Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur yang terdiri dari tiga lantai, berdiri di atas tanah seluas 200 meter. Lantai paling bawah dipergunakan untuk tempat tinggalnya bersama keluarga, sementara lantai dua dan tiga digunakan untuk memajang karya-karyanya.

Karena melukisnya menggunakan kaki, Sadikin tercatat sebagai anggota organisasi internasional persatuan seniman lukisan mulut dan kaki atau AMFPA (Association of Mouth and Foot Painting Artists) yang berpusat di Swiss.

Organisasi ini didirikan Arnulf Erich Stegmann tahun 1957 dengan total anggota AMFPA berjumlah 820 orang di 76 negara, dan kesemuanya adalah difabel. Di Indonesia sendiri hanya ada lima orang anggotanya, selain Sadikin yaitu Agus Yusuf dari Madiun, Sabar Subardi asal Salatiga , Mohamad Asrul dari Bali dan Patricia dari Bandung. (Mt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *