Sudutkota.id – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor 3, Mochamad Anton – Dimyati Ayatullah (Abadi) menyambangi Pasar Blimbing, Kota Malang, Selasa (12/11/2024).
Rombongan Abadi tiba di Pasar Blimbing pukul 08.30 WIB. Abah Anton dan Dimyati langsung menyapa para pedagang. Pun demikian, para pedagang baik bapak-bapak maupun ibu-ibu langsung antusias menghampiri Abah Anton dan Dimyati.
Abah Anton juga berkesempatan memesan mie ayam yang ada di dalam pasar. Begitu juga Dimyati, juga membeli dagangan milik pedagang.
Keduanya terus berjalan menghampiri lapak per lapak di dalam pasar. Para pedagang menyatakan siap mendukung Abadi untuk menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang.
Ada momen haru saat rombongan Abah Anton menghampiri pedagang. Seorang pedagang bernama Yaminah meluapkan isi hatinya untuk curhat ke Abah Anton dan Dimyati.
Tangis pedagang pun pecah. Nampak Abah Anton juga meneteskan air mata mendengar curhatan pedagang. Ia teringat perjuangan bersama para pedagang saat masih menjabat wali kota dulu.
“Kita akan berjuang bersama-sama lagi,” kata Abah Anton di hadapan para pedagang dan diamini para pedagang.
Yaminah, salah satu pedagang Pasar Blimbing mengungkapkan, sejauh ini tidak ada Wali Kota Malang yang seperti Abah Anton. Karena hanya Anton yang sering terjun langsung menyapa para pedagang di dalam Pasar Blimbing.
“Yang lainnya ndak pernah ke sini. Hanya Abah Anton saja yang sering ke sini saat masih menjadi wali kota dulu,” ungkapnya.
Yaminah berharap, masalah Pasar Blimbing yang tak kunjung selesai segera ada jalan keluar.
“Saya yakin, di bawah kepemimpinan Abah Anton, akan ada jalan terang. Masalah pasar bisa segera terselesaikan. Karena saya tahu, bagaimana Abah Anton saat memimpin Kota Malang. Beliau ikut berjuang dengan kami, beliau orangnya yang paling ngerti dan perhatian kepada kami. Kami rindu pemimpin yang perhatian kepada kami seperti Abah Anton,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kota Malang (P3KM), H. Musmulyadi berharap, tata kelola pasar di Kota Malang bisa dibenahi secara menyeluruh dari hulu ke hilir.
“Karena sepanjang puluhan tahun, pasar ini masih belum dikelola dengan baik. Baik itu dari sarana dan prasarana, birokrasi dan juga keuangannya. Jadi ndak jelas begitu,” ungkapnya.
Ia juga berharap, apabila Anton – Dimyati diberi amanah oleh masyarakat Kota Malang untuk menjadi Wali Kota Malang, maka penanganan permasalahan Pasar Blimbing yang tak kunjung selesai segera ada solusi.
“Harapannya, untuk wali kota ke depan, misal Abah Anton diberi amanah menjadi wali kota lagi, untuk Pasar Blimbing agar melakukan langkah yang pasti. Kalau memang mau dibangun ya segera dibangun, kalau memang ndak memungkinkan ya harus dicarikan opsi lain,” kata Musmulyadi.
Musmulyadi juga mengatakan, di Kota Malang ini ada tiga Pasar yang masih terikat dengan pihak ketiga, sesuai dengan memorandum of understanding (MoU).
Dirinya mengungkapkan, pada waktu Wali Kota Malang dijabat oleh Peni Suprapto, ia juga mengikuti rapat pembahasan terkait Pasar Blimbing.
“Pada saat Wali Kota Pak Peni Suprapto, saya ikut rapat pembahasan. Terkait Pasar Blimbing ini masalahnya cukup krusial. Karena dari jumlah pedagang yang awalnya berjumlah 1.750 hingga menjadi 2.500. Ini menjadi masalah utama di sini,” benernya.
“Saya juga sudah menyampaikan kep Pak Peni Waktu itu. Pak, tolong masalah pasar ini diselesaikan dari hulu ke hilir. Apalagi jumlah pedagangnya. Namun itu tidak dilakukan,” tambahnya.
Ia yakin, apabila Kota Malang dipimpin Abah Anton kembali, maka masalah yang ada di pasar-pasar di Kota Malang bisa terurai. Karena, kata dia, kepemimpinan Anton selalu melibatkan para pedagang langsung untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan pasar.
“Karena beliau (Anton) tidak ada yang namanya tidak mengajak para pedagang secara langsung untuk berdiskusi. Apalagi kepada kami P3KM, yang merupakan pelindung dan wadah para pedagang, tidak pernah tidak dilibatkan. Kami selalu dilibatkan secara langsung untuk membahas masalah pasar,” tandasnya. (mt/mm)