Abah Anton di Mata KH Nursalim Ali Mafha Kebonsari, Sosok Pemimpin yang Merakyat dan Tidak Sombong

0
Calon Wali Kota Malang Abah Anton saat bersama para jamaah pengajian di Panti Asuhan Nurul Muttaqien, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun Kota Malang. (Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Calon Wali Kota Malang, Mochamad Anton atau yang karib dipanggil Abah Anton melakukan lawatan ke wilayah Kecamatan Sukun. Kali ini, Calon wali kota yang dekat dengan para ulama itu berkesempatan hadir dalam pengajian di rumah pengasuh Panti Asuhan Nurul Muttaqien yakni KH Nur Ali Mafha yang terletak di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun Kota Malang.

Setibanya di lokasi, rombongan Abah Anton disambut Ratusan Muslimat Kebonsari. Mereka, para ibu-ibu menyatakan mendukung penuh majunya paslon nomor urut 3 itu, yakni Abah Anton – Dimyati Ayatullah untuk jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang periode 2024 – 2029.

KH Nursalim Ali Mafha selaku pengasuh dan pemilik panti Asuhan Nurul Muttaqien mengatakan, Abah Anton adalah salah satu sosok yang sangat luar biasa. Mulai tahun 2000-an itu sudah dicintai oleh ibu-ibu khususnya.

“Para ibu-ibu itu betul-betul sangat cinta banget dengan Abah Anton dan sangat terpesona kepada beliaunya,” ujar KH Nursalim kepada awak media, Jumat (18/10) .

Menurutnya, Abah Anton merupakan sosok orang kaya yang merakyat serta tidak membedakan kepada siapa-siapa.

“Dan dia orangnya ringan tangan, loman, atau dermawan. Orang-orang itu senang sama orang dermawan. Begitu sebaliknya, tidak ada ceritanya orang pelit itu disenangi,” imbuhnya.

Yang kedua kata KH Nursalim, masyarakat Kota Malang khususnya ibu-ibu sangat mendambakan sekali kepinginan pada waktu dia jadi wali kota ini.

“Abah Anton saat jadi Wali Kota Malang sering turun ke bawah untuk melihat langsung mana rumah-rumah yang perlu untuk diperbaiki atau bedah-bedah. Dan ini di Malang satu-satunya yang mengawali bedah rumah adalah Abah Anton. Ini salah satu wali kotanya,” jelasnya .

“Abah Anton salah satu wali kota yang sangat-sangat pro-rakyat. Dia sangat dekat kepada rakyat,” sambung KH Nursalim.

Disamping itu, Abah Anton tidak pernah membeda bedakan antara umat Muslim dengan non Muslim. Semuanya, kata KH Nursalim, juga merasakan kebaikan pada waktu Abah Anton menjadi wali kota.

“Contoh untuk para marbot masjid dan marbot gereja tiap bulan mendapatkan uang insentif. Jadi tidak ada perbedaan bahwa sebagai manusia apa, atau tidak melihat dari suku apa dari agama apa,” tuturnya.

KH Nursalim menambahkan, Abah Anton melihatnya adalah permasalahan apa yang harus dilakukan, tidak melihat kepada manusia dari suku apa dan agama. “Ini jarang ada pemimpin seperti ini selama ada wali kota di Kota Malang,” tukasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here