Sudutkota.id- Akibat nekat melewati jalan pintas jembatan di Jalan Kyai Parseh Jaya, Bumiayu Kota Malang yang sedang diperbaiki, banyak pengendara motor bernasib sial yang akhirnya tercebur di sungai.
Salah satu yang ramai di media sosial terekam vidio amatir adalah seorang nenek yang menggendong cucu balitanya sedang dibonceng oleh anak perempuannya yang juga ibu balitanya tercebur di sungai saat nekat melewati jembatan rusak itu pada Rabu sore (16/10).
Suhardi (50), warga sekitar jembatan yang bersisian dengan gapura selamat datang Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang itu mengungkapkan bahwa sebelumnya sudah ada sekitar lima korban yang ikut tercebur sungai.
“Iya kemarin sore sudah ada lima korban yang gagal mengendarai motornya saat melintasi jalan pintas hingga terjebur ke sungai. Bahkan seorang nenek bersama anak balita dan ibu balita satu motor berboncengan juga terjebur ke sungai. Untungnya warga sigap dan menolongnya,” terangnya pada awak media, Kamis (17/9).
Menurut Suhardi, sebenarnya sudah ada jalan sementara yang tidak membahayakan bagi pengendara motor, yang berada di sisi sebelah kiri, sedangkan yang sisi sebelah kanan sudah ditutup oleh petugas proyek.
“Namun masih ada aja yang buka buat jalan pintaw, padahal sudah di kasih rambu rambu tetep aja ngeyel kok, sampai kesel sing ngandani, koyok gak eruh warga plus enam dua ae,” ujar Suhardi dengan nada gemas.
Diketahui sebelumnya, dibongkarnya jembatan itu menurut Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Dandung Julhardjanto yang ditemui di tempat berbeda menjelaskan, bahwa jembatan itu sedang dilakukan perbaikan karena sebelumnya pernah rusak dan hanya dilakukan perbaikan insidentil.
“Sehingga untuk lebih aman, Kami buat baru, perubahan total, sehingga saat musim hujan ini nanti kalau ada aliran besar lalu ada apa apa. Secara konstruksi harus kami lakukan perbaikan,” bebernya.
Terkait durasi perbaikan, Dandung menyebut pihaknya mengupayakan setidaknya selama dua pekan kendaraan baru bisa melewati jembatan itu lagi. Sedang untuk anggaran, Pemkot Malang menganggarkan sekitar Rp. 190 juta. (Mt)