Sudutkota.id – Dalam perhelatan pemilihan kepala daerah di Kota Batu, masyarakat harus cerdas dalam memilih pasangan calon kepala daerah, demi kemajuan Kota Batu. Hal itu diungkapkan pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Malang, Nurbaini Yusuf pada Jumat (13/9/2024).
Menurutnya, rivalitas yang ada akan dinamika baru dalam kontestasi politik lokal, terutama terkait sentimen identitas dan kompetensi yang diusung dengan konsepnya masing-masing. Hal itu yang menjadi keharusan masyarakat untuk lebih cermat dan cerdas dalam menilai para pasangan calon kepala daerah.
“Untuk calon asli daerah seringkali mendapat keuntungan dari aspek kedekatan emosional dengan masyarakat setempat lantaran dianggap lebih memahami karakter dan kebutuhan masyarakat lokal. Sedangkan calon yang baru cenderung membawa inovasi segar dan dapat membawa perubahan,” bebernya.
Lebih lanjut, kata Nurbaini, calon dari asli daerah memiliki keunggulan dengan intensitas interaksi dengan berbagai kelompok di daerah tersebut, sehingga sering kali dianggap lebih mampu merespon permasalahan yang ada.
“Berbeda dengan calon pendatang baru biasanya menawarkan perspektif dari luar yang mungkin lebih objektif dan inovatif serta ide-ide baru yang bisa menjadi solusi bagi stagnasi yang ada,” ungkapnya.
Namun, pada akhirnya, kata Nurbaini, semua kembali pada kemampuan calon dalam menyampaikan program kerja dan mendekatkan diri dengan masyarakat.
“Baik calon asli maupun pendatang baru, mereka harus mampu menunjukkan komitmen dan kompetensi yang nyata jika ingin memenangkan hati pemilih,” bebernya.
Oleh sebab itu, Nurbani memprediksi dinamika perebutan kursi wali kota dan wakil wali kota akan berlangsung sengit dengan tingkat keterbukaan yang tinggi terhadap perubahan. (Dn)