Sudutkota.id – Didik Gatot Subroto, merupakan Wakil Bupati Malang periode 2021-2024. Ia sebelumnya menjabat Ketua DPRD Kabupaten Malang sejak 26 September 2019 sampai akhirnya mengundurkan diri dikarenakan maju dalam Pilkada Kabupaten Malang pada 2020. Ia maju mendampingi Bupati Malang Sanusi.
Peluang politik Didik untuk naik menjadi orang nomor satu di suatu daerah sangat terbuka. Disamping ia menjabat sebagai Wabub Malang, dan tentunya sangat dikenal masyarakat, kususnya Kabupaten Malang, partai yang dinaungi adalah partai besar, yakni PDI Perjuangan. Bahkan ia juga menjabat sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang saat ini.
Rupanya, hasrat Didik untuk memimpin suatu daerah mulai terlihat. Dalam kontestasi Pilkada yang akan datang, diketahui ia bakalan maju untuk menduduki kursi Wali Kota Batu. Melalui PDIP, Didik resmi mendaftarkan diri untuk menjadi Bakal Calon Wali Kota Batu.
Lantas kenapa Didik lebih memilih di Kota Batu? Kenapa bukan di Kabupaten Malang?
Alasan Didik tidak maju di Pilkada Kabupaten Malang dan memilih untuk maju di Pilkada Kota Batu diungkapkan saat menghadiri bincang dinamika politik di Sekretariat PWI Malang Raya, Ruko Istana Dinoyo Kota Malang, pada Kamis (20/6/2024).
Ternyata, alasan Didik lebih memilih maju di Pilkada Kota Batu salah satunya adalah soal etika politik, yakni mengetahui bahwa H. M Sanusi, Bupati Malang saat ini, yang berniat maju lagi untuk menduduki kursi N1 di Kabupaten Malang.
“Tapi hal yang menjadi fundamental adalah karena saya sendiri juga merupakan warga Kota Batu sejak 2003 lalu di Dusun Keliran Desa Bulukerto,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengaku terpanggil untuk mempertahankan pertanian di Kota Batu yang lahannya dinilai mulai menurun.
Namun, saat disinggung terkait etika politik di Kota Batu, Didik menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan sowan dan komunikasi dengan tetua PDIP dan tokoh-tokoh di Kota Batu.
Namun, hingga saat ini, pihaknya belum melakukan gebrakan politik secara terbuka seperti yang dilakukan oleh bakal calon lainnya seperti Kris Dayanti yang telah melakukan kampanye politik secara masif. Didik mengaku memiliki strategi lain soal itu.
“Publikasi terhadap kegiatan yang kami lakukan di Kota Batu sudah ada. Namun tidak diekspose. Ada waktunya nanti. Siapapun yang direkomendasikan oleh DPP akan kita dukung. Jadi Kris Dayanti merupakan kompetitor dan tidak ada hal khusus agar saya bisa direkomendasikan,” pungkasnya. (Dn)