Sudutkota.id – Ketua DPRD Kota Malang, Amitya Ratnanggani Sirraduhita, resmi mengemban amanah baru sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Malang periode 2025–2030. Penetapan tersebut dilakukan melalui rangkaian Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan se-Jawa Timur yang digelar di Surabaya, Sabtu–Minggu (20–21/12/2025).
Dengan posisi barunya itu, Amitya kini memegang dua jabatan strategis sekaligus, yakni sebagai pimpinan lembaga legislatif dan ketua partai politik pemenang Pemilu di Kota Malang. Kondisi tersebut dinilai membuka ruang sinergi antara kerja-kerja politik partai dan fungsi DPRD, namun sekaligus menghadirkan tantangan serius terkait etika politik, integritas, dan keberpihakan pada kepentingan publik.
Sejumlah elemen masyarakat menyampaikan apresiasi sekaligus catatan kritis. Salah satunya datang dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Malang. Perwakilan LHKP PDM Kota Malang, Zaenudin, berharap kepemimpinan Amitya di tubuh PDI Perjuangan mampu memperkuat konsolidasi partai tanpa mengaburkan fungsi pengawasan DPRD.
“Jabatan Ketua DPC PDIP bukan sekadar struktural, tetapi memikul tanggung jawab moral agar partai benar-benar hadir sebagai alat perjuangan rakyat. Integritas dan keberpihakan publik harus tetap dijaga,” ujar Zaenudin.
Ia menilai pengalaman Amitya di legislatif menjadi modal penting untuk mendorong kebijakan yang konsisten berpihak kepada masyarakat, khususnya di sektor pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi kerakyatan.
Menanggapi amanah tersebut, Amitya menegaskan bahwa posisi Ketua DPC PDIP merupakan tanggung jawab besar yang harus dijalankan dengan dedikasi dan kehati-hatian. Ia berkomitmen memperkuat struktur partai hingga tingkat akar rumput, meningkatkan soliditas kader, serta memastikan seluruh elemen partai bergerak sejalan dengan garis ideologis PDI Perjuangan.
“PDI Perjuangan harus konsisten, tidak berjarak dengan rakyat, dan hadir memberikan solusi. Politik bukan hanya soal elektoral, tetapi juga pengabdian dan kerja ideologis,” tegas Amitya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga sinergi antara partai, fraksi DPRD, dan pemerintah daerah, tanpa mengorbankan fungsi kontrol dan kepentingan publik.
Dalam kepengurusan baru DPC PDIP Kota Malang, Amitya didampingi Wanedi sebagai sekretaris dan Ahmad Zakaria sebagai bendahara. Ia menggantikan I Made Rindiana Kartika, yang mendapat amanah baru sebagai Wakil Ketua Bidang Politik DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah, menegaskan bahwa konsolidasi ini merupakan bagian dari strategi besar partai dalam menghadapi Pemilu 2029, yang diproyeksikan penuh tantangan akibat perubahan signifikan demografi pemilih.
“Sekitar 70 persen pemilih ke depan adalah Gen Z dan Gen Alpha. Mereka jenuh dengan jargon dan pencitraan. Yang dibutuhkan adalah kerja konkret dan kehadiran nyata,” kata Said.
Ia menambahkan, DPC dan PAC merupakan garda terdepan partai yang harus hidup bersama rakyat, mendengar keluhan mereka, dan menerjemahkannya menjadi kebijakan nyata.
Dengan kepemimpinan baru di Kota Malang, PDI Perjuangan diharapkan mampu menjadi partai yang lebih adaptif, responsif, dan relevan, terutama dalam merebut kepercayaan pemilih muda, sekaligus memastikan kerja-kerja politik tetap berpijak pada kepentingan rakyat.




















