Pendidikan

FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Tambah Tiga Deretan Guru Besar

40
×

FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Tambah Tiga Deretan Guru Besar

Share this article
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Tambah Tiga Deretan Guru Besar
Deretan Guru Besar FKIP UMM yang baru dikukuhkan, bersama Rektor dan Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. (Foto: Humas UMM)

Sudutkota.id – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang menambah tiga deretan Guru Besar. Lewat sidang senat terbuka mereka dikukuhkan diantaranya ; Prof Dr Atok Miftachul Huda MPd, Prof Dr Lud Waluyo MKes, Prof Dr Moh Mahfud Effendi MM.

Dalam acara pengukuhan tersebut, Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik MSi menegaskan bahwa bertambahnya guru besar bukan hanya pencapaian institusional, melainkan energi baru bagi kemajuan bangsa. Menurutnya penguatan sains, teknologi, sosial, dan humaniora harus terus dilakukan agar kampus ini mampu memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat.

“Dengan peningkatan jumlah guru besar yang tentu akan ikut menarik minat masyarakat untuk melanjutkan studi di UMM,” ungkap Prof Nasar, Sabtu (22/11).

Dengan bertambahnya deretan Guru Besar UMM, diyakini oleh Rektor satu ini dapat meningkatkan kualitas dosen, serta mempercepat laju kemajuan kampus. Menurutnya, mengejar peringkat itu boleh, namun jangan lupa terus memperbaiki mutu proses dan tingkat dampak positif yang bisa diberikan pada masyarakat luas.

Sementara itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.A.P., memberikan apresiasi tinggi atas capaian kampus putih. Ia mengungkapkan guru besar adalah salah satu tolak ukur masyarakat bagus tidaknya sebuah kampus.

“Banyak orang tua mengukur perguruan tinggi itu maju atau tidak dari berapa jumlah profesor serta reputasinya di masyarakat,” ucap Muhadjir.

Ditambahkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., bahwa perguruan tinggi memiliki peran krusial dalam mempersiapkan Indonesia menuju visi 2045. Ia menekankan bahwa kekuatan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada kelimpahan sumber daya alam, tetapi pada kualitas sumber daya manusianya.

“Saya menyoroti pentingnya Credential Micro, yakni model pembelajaran lintas disiplin yang memungkinkan berbagai latar belakang untuk meningkatkan kompetensi dan berkontribusi untuk Indonesia Emas,” tandasnya.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *