Sudutkota.id –Sorak-sorai penonton di Stadion Gajayana, menjadi saksi bagaimana sepak bola putri tingkat sekolah dasar kini berubah menjadi arena kompetisi yang benar-benar serius.
Tidak sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi ajang yang menampilkan determinasi, keberanian duel, dan teknik yang terus berkembang. Final MilkLife Soccer Challenge (MLSC) Malang Seri 1 2025–2026 memperlihatkan hal itu, Minggu (16/11) Sore kemarin.
Sejak pagi, tribun stadion dipadati para orang tua, guru, hingga para pelatih. Mereka berdiri, berteriak, dan tidak jarang menggigit bibir saat para siswi saling menekan di lapangan. Atmosfernya layak disandingkan dengan pertandingan profesional, tinggi tensi, cepat ritmenya, dan sarat emosi.
Di kategori KU-10, dominasi MI Al Ihsan sulit dibantah. Sejak babak penyisihan, tim ini tampil menggurita hingga final dan menutup perjalanan dengan kemenangan meyakinkan 4–0 atas SDN Sawojajar 5. Empat gol tersebut tidak hanya memastikan gelar juara, tetapi juga menegaskan kualitas permainan mereka sepanjang turnamen.
Berbeda dengan KU-10, laga final KU-12 berjalan jauh lebih ketat. SDN Mojorejo 01 dan SDN 3 Pandanlandung sama-sama tampil disiplin. Namun satu gol dari Mojorejo 01 menjadi pembeda dan memastikan mereka naik podium tertinggi. Kemenangan ini menjadi penutup ikhtiar panjang setelah melalui fase grup dan knockout yang kompetitif.
Dua sekolah itu pantas bangga. Bukan hanya karena gelar juara, tetapi karena keluar sebagai pemenang dari kompetisi yang diikuti 1.918 siswi dari 120 sekolah, angka yang menunjukkan betapa besar perhatian terhadap sepak bola putri di Kota Malang. Total 64 tim KU-10 dan 111 tim KU-12 tampil sepanjang 11–16 November 2025.
Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M, yang menyaksikan langsung final MLSC, menyampaikan apresiasi yang tak tanggung-tanggung. Baginya, jumlah peserta adalah bukti konkret bahwa sepak bola bukan lagi milik siswa laki-laki.
“Malang dan sepak bola adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Tingginya jumlah peserta adalah bukti bahwa sepak bola di Malang juga digemari oleh kalangan putri. Saya berharap kompetisi ini dapat menjadi indikator perkembangan sepak bola putri di Kota Malang,” ujar Wahyu.
Ia menyebut MLSC sebagai ruang pembinaan penting, khususnya karena kompetisi berjenjang masih terbatas untuk kelompok usia putri.
Deputy Program Manager Bakti Olahraga Djarum Foundation, Welly Arisanto, menilai antusiasme hampir 2.000 peserta bukan sekadar angka statistik. Menurutnya, ini adalah modal kuat bagi Malang untuk tampil mengejutkan di panggung yang lebih besar.
“Dengan tradisi sepak bola yang sangat kuat, Malang punya potensi menjadi ‘kuda hitam’ di kompetisi All Stars tahun depan. Kultur sepak bola di kota ini berbeda, lebih hidup, dan itu sangat membantu pembinaan usia dini,” tegas Welly.
MLSC sendiri digelar di 10 kota, dan para pemain terbaik dari tiap kota akan bertemu di ajang MilkLife Soccer Challenge All Stars 2026 di Kudus. Malang disebut Welly sangat mungkin bukan hanya ikut meramaikan , tetapi benar-benar bersaing dengan kota-kota besar lainnya.
Pelatih MLSC, Timo Scheunemann, memberikan catatan yang lebih teknis. Ia menyaksikan sendiri bagaimana para siswi tampil penuh energi, tetapi mengingatkan bahwa energi saja tidak cukup tanpa latihan yang terstruktur.
“Ini kompetisi prestisius. Sekolah harus lebih serius dalam latihan, kalau perlu mendatangkan pelatih yang benar-benar memahami teknik dasar. Konsistensi itu penting karena di Seri 2 nanti, kualitas pertandingan pasti meningkat,” kata Timo.
Timo yang lahir dan besar di Malang juga mengaku bangga karena MLSC akhirnya digelar di kota yang ia sebut sebagai “kawah candradimuka” talenta sepak bola Indonesia.
Daftar Lengkap Pemenang MilkLife Soccer Challenge Malang Seri 1 2025–2026
Kategori Usia 10
Champion: MI Al Ihsan, Runner-up: SDN Sawojajar 5. Semifinalis: SDN Punten 01, SD Insan Amanah C. Top Scorer: Nagista Maulidina Bilqina Bilqis – MI Al Ihsan (34 gol)
Best Player: Syakila Naura Putri, SDN Sawojajar 6. Best Goalkeeper: Safanah Sabila Afandia – SDN Sawojajar 6.
Fairplay Team: SDN Punten 01
Kategori Usia 12
Champion: SDN Mojorejo 01.
Runner-up: SDN 3 Pandanlandung. Semifinalis: SDN Bandungrejosari 4, MI Raudlatul Mutaa’Alimin.
Top Scorer: Fatina Zahra Almaira, SDN Ngaglik 01 (17 gol)
Best Player: Aisyah Alya Putri Ramadhani , SDN 3 Pandanlandung. Best Goalkeeper: Aira Firdayanti, SDN 3 Pandanlandung. Fairplay Team: SDN Kasin




















