Sudutkota.id– Proyek pembangunan Jembatan Gedung Kesenian Jombang, Jawa Timur senilai Rp1,83 miliar mengalami keterlambatan dari target yang telah ditetapkan.
Keterlambatan tersebut mencapai minus 10 persen dan diduga akibat kesalahan perencanaan awal.
Kondisi ini membuat Komisi C DPRD Jombang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi proyek yang dikerjakan oleh CV Hikmah Karya di bawah naungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Jombang.
Setibanya di lokasi, para anggota dewan langsung meninjau papan proyek dan memanggil pelaksana kegiatan. Setelah berdialog dan melihat progres pekerjaan, mereka menilai proyek jembatan tersebut tidak akan selesai tepat waktu.
“Ini pekerjaannya minus 10 persen dengan alasan salah perencanaan dan lain sebagainya. Hal seperti ini seharusnya diantisipasi. Saya dan rekan-rekan yakin proyek ini tidak akan selesai dalam waktu sebulan,” ujar Ketua Komisi C DPRD Jombang, M. Zahrul Jihad (Gus Heri), Kamis (13/11/2025).
Menindaklanjuti temuan tersebut, Komisi C berencana menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama pihak Dinas PUPR Jombang, rekanan pelaksana, pengawas, dan konsultan perencana.
“Kita akan gelar RDP hari Senin pekan depan untuk mengetahui penjelasan dari dinas terkait,” tambah Gus Heri.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Jombang, Saifulloh, juga menyoroti lemahnya perencanaan dan pengawasan sejak awal proyek. Menurutnya, kesalahan konsultan perencana menjadi faktor utama keterlambatan.
“Perencanaan harus diulang karena kesalahan konsultan yang tidak profesional dan tidak memahami kondisi teknis di lapangan. Seharusnya Dinas PUPR bisa mengevaluasi sejak awal,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, proyek tersebut bersifat strategis karena berkaitan dengan akses publik di kawasan pusat kota Jombang.
“Kami menilai pengawasan dari dinas teknis masih lemah terhadap konsultan perencana. Padahal proyek ini menyangkut kepentingan masyarakat luas,” kata Saiful.
Saifulloh menambahkan, dengan sisa waktu pengerjaan sekitar satu setengah bulan menjelang akhir tahun, Dinas PUPR Jombang harus segera mengambil langkah cepat dan tegas agar proyek bisa selesai tanpa mengorbankan mutu.
“Komisi C akan terus mengawal agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi melalui Kabid Tata Bangunan dan Bina Konstruksi Dinas PUPR Jombang, Edy Yulianto, menegaskan bahwa pihaknya terus mendorong pelaksana proyek agar bekerja sesuai jadwal kontrak.
“Kami terus mendorong agar pekerjaan di lapangan berjalan sesuai jadwal. Untuk jembatan, besok material WF sudah datang dan langsung kita pabrikasi di lokasi,” ujar Edy.
Ia juga menyebutkan, pekerjaan pagar di sisi timur gedung kesenian sudah mulai berjalan. “Slup sudah selesai, dan pembesian pagar sedang dilakukan. Untuk cupter juga sudah dikerjakan,” jelasnya.
Sementara untuk bagian jembatan, Edy memastikan progres terus berjalan.
“Untuk jembatan sisi timur, besok atau lusa sudah mulai pengecoran pangkal jembatan,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengaku ada sedikit kendala di pekerjaan pondasi jembatan di sisi barat.
“Yang jadi kendala yang ada di sisi barat, yang ada tiang listriknya, tapi insyaallah akan kita kerjakan di sesi selatan kita juga sudah koordinasi dengan PLN terkait pemindahan,” ujarnya.




















