Daerah

Batik Cap Jadi Senjata Baru Pemberdayaan Perempuan Lewat TMMD

22
×

Batik Cap Jadi Senjata Baru Pemberdayaan Perempuan Lewat TMMD

Share this article
Batik Cap Jadi Senjata Baru Pemberdayaan Perempuan Lewat TMMD
Pelatihan batik cap bukan sekadar pelengkap, melainkan menjadi bagian strategis dari agenda non-fisik TMMD 126, untuk mendorong kemandirian ekonomi warga Lebakharjo.(foto:sudutkota.id/ist)

Sudutkota.id – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang, Jawa Timur, tak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, namun juga menyentuh sektor ekonomi kreatif melalui pelatihan batik cap bagi perempuan desa.

Sebanyak 30 perempuan dari 11 Kelompok Wanita Tani (KWT) se-Lebakharjo mengikuti pelatihan intensif membatik cap yang digelar oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang bekerja sama dengan Kodim 0818/Malang-Batu, Jumat (17/10/2025).

Pelatihan ini bukan sekadar pelengkap, melainkan menjadi bagian strategis dari agenda non-fisik TMMD untuk mendorong kemandirian ekonomi warga.

“Batik cap bukan hanya warisan budaya, tapi juga peluang usaha yang bisa menopang ekonomi keluarga. Kami ingin ibu-ibu di desa punya keterampilan yang bisa langsung dikembangkan menjadi bisnis,” jelas Indra Anggraini, Kepala Bidang Non Agro Disperindag Kabupaten Malang.

Dengan menghadirkan praktisi batik lokal dari Paguyuban Pembatik Hasta Patma, pelatihan ini membekali peserta dengan kemampuan teknis mulai dari mencetak pola hingga teknik pewarnaan kain.

Instruktur Eko Sumitro, yang juga dikenal sebagai desainer batik, memberikan materi praktis yang mudah dipahami dan langsung dipraktikkan oleh peserta.

Kapten Arh Ahmad Zainuri, Danramil Ampelgading, menegaskan bahwa TMMD bukan hanya membangun jalan atau jembatan, melainkan membangun kapasitas masyarakat.

“Kemandirian ekonomi harus dimulai dari desa. Pelatihan seperti ini adalah investasi jangka panjang untuk membangun masyarakat yang kuat dan produktif,” ujar Kapten Zainuri.

Program pelatihan batik cap ini, lanjutnya, merupakan bentuk konkret dari misi TMMD dalam memberdayakan masyarakat melalui pendekatan kolaboratif lintas sektor.

Selain transfer keterampilan, kegiatan ini juga membuka jalan menuju terbentuknya unit usaha mikro baru yang bisa meningkatkan pendapatan keluarga di pedesaan.

“Lebih dari sekadar kegiatan sosial, inisiatif ini menjadi model pemberdayaan perempuan desa yang berbasis potensi lokal, sekaligus memperkuat identitas budaya melalui produk batik khas Lebakharjo,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *