Pendidikan

SMA Double Track Jatim Bikin Siswa Mandiri dan Berpenghasilan

18
×

SMA Double Track Jatim Bikin Siswa Mandiri dan Berpenghasilan

Share this article
Kadindik Jatim Aries Agung Paewai saat memantau. (Foto: Sudutkota.id/rsw)

Sudutkota.id – Program Double Track yang digagas Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) terbukti mampu melahirkan lulusan SMA siap kerja sekaligus berwirausaha. Hal ini terlihat dalam monitoring dan evaluasi (monev) di SMAN 2 Karangan, Trenggalek, Jumat (12/9), yang melibatkan 12 sekolah pelaksana program kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut monev dilakukan untuk mengukur capaian program yang sudah berjalan setahun serta mengevaluasi kendala, termasuk pemasaran produk siswa. Menurutnya, Double Track menjadi solusi bagi lulusan SMA yang memilih langsung bekerja atau berwirausaha tanpa melanjutkan kuliah.

“Keterampilan yang diajarkan tidak hanya untuk kebutuhan industri, tapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha. Misalnya tata boga, dengan modal kecil bisa buka usaha dari rumah dan bahkan merekrut orang lain,” ujar Aries.

Baca Juga :  Dari Kecanduan Gadget ke Kreativitas Kognitif, Mahasiswa UMM Ciptakan Inovasi CubeBot 

Sejak diluncurkan pada 2018, program ini membekali siswa dengan keterampilan praktis seperti multimedia, tata boga, tata busana, teknik kendaraan ringan, hingga kecantikan. Dalam kesempatan tersebut, Aries juga sempat mencicipi produk siswa dan menilai kualitasnya setara dengan produk profesional.

Keberhasilan program ini sudah nyata. Salah satunya Andika Candra, alumni SMAN 1 Tugu Trenggalek, yang kini sukses membuka bengkel motor dengan omzet Rp1,8 juta per bulan.

Tak hanya siswa, sekolah juga memperoleh dampak positif. Kabid SMA Dindik Jatim, Suhartatik, memaparkan catatan transaksi usaha siswa: SMAN 1 Karangan meraih Rp52,196 juta dari kegiatan sekolah plus Rp27,385 juta dari Festival Ramadhan. SMAN 1 Panggul mencatat Rp48 juta dari kegiatan sekolah dan Rp12,846 juta dari festival. Sementara SMAN 1 Tugu meraup Rp27,248 juta, SMAN 1 Munjungan Rp25,5 juta, dan SMAN 2 Karangan Rp14,425 juta.

Baca Juga :  UMM Perkenalkan Program KKN Berdampak, Berorientasi Manfaat Nyata untuk Masyarakat

Aries menambahkan, keberhasilan Double Track juga berkat peran ITS Surabaya yang menyiapkan kurikulum, melatih guru, hingga mendampingi sekolah. Sedangkan Dindik Jatim memastikan kebijakan, pembinaan, dan dukungan anggaran.

Ke depan, program ini akan dikembangkan dengan digitalisasi pembelajaran dan pemasaran produk, diversifikasi keterampilan sesuai perkembangan zaman seperti animasi dan wirausaha digital, serta penguatan kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Di sela monev, Aries bersama Suhartatik juga meresmikan program School Food Care (SFC) di SMAN 2 Karangan sebagai inovasi sekolah untuk meningkatkan gizi siswa sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *