Pendidikan

Sita Acetylena Raih Doktor PAI Multikultural Unisma dengan Riset Dakwah di Jepang

88
×

Sita Acetylena Raih Doktor PAI Multikultural Unisma dengan Riset Dakwah di Jepang

Share this article
Sita Acetylena Raih Doktor PAI Multikultural Unisma dengan Riset Dakwah di Jepang
Sita Acetylena (memegang buket bunga) berpose bersama keluarga dan Dewan Penguji usai meraih gelar Doktor PAI Multikultural di Unisma.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Sita Acetylena, S.Pd, M.Pd, resmi menyandang gelar doktor setelah sukses mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka Program Studi Doktor (S3) Pendidikan Agama Islam (PAI) Multikultural Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (8/9/2025).

Dalam sidang yang digelar di Gedung Pascasarjana lantai 3, ia memaparkan penelitian bertajuk “Enkulturasi Moderasi Beragama melalui Pendidikan Islam Multikultural di Chiba Islamic Cultural Center (CICC) Jepang”.

“Alhamdulillah, perjuangan panjang ini akhirnya terbayar dengan predikat doktor,” ujar Sita, Selasa (9/9/2025).

Penelitian Sita berfokus pada pendidikan multikultural sebagai sarana moderasi beragama di Jepang, khususnya di CICC. Menurutnya, lembaga dakwah ini memainkan peran penting dalam merangkul umat Muslim dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya.

“CICC menjadi jembatan harmonisasi kehidupan beragama di Jepang,” tegasnya.

Dalam pemaparannya, Sita menyebut tantangan dakwah di Jepang tidaklah mudah karena mayoritas disampaikan oleh non-Jepang. Hal itu membuat penerimaan masyarakat terkadang terhambat.

“Jika dakwah dilakukan oleh orang Jepang sendiri, respon masyarakat jauh lebih terbuka,” jelasnya.

Ia menambahkan, perbedaan latar belakang dan aliran para pendakwah kerap menimbulkan kesulitan dalam menyampaikan pesan Islam kepada non-Muslim. Oleh sebab itu, pendidikan multikultural menjadi penting untuk menghadirkan dakwah yang inklusif.

“Kesamaan visi dan pendekatan multikultural menjadi kunci diterimanya Islam di Jepang,” katanya.

Hasil penelitian Sita mendapat apresiasi tinggi dari Dewan Penguji. Ia berhasil meraih nilai A dan dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan. Rektor Unisma, Prof. Drs. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D., bahkan menyebut riset ini memberi nilai tambah karena dilakukan di luar negeri.

“Bagi saya, pencapaian ini bukan hanya gelar, tapi juga amanah untuk terus berkontribusi bagi umat,” ungkapnya.

Ke depan, Sita berencana menindaklanjuti penelitiannya dalam bentuk artikel ilmiah, buku, dan modul yang dapat digunakan oleh para pendakwah. Menurutnya, hal ini penting karena Unisma akan menjadi pusat pendidikan dakwah bagi yang akan dikirim ke Jepang.

“Modul ini akan menjadi bekal agar para pendakwah memahami kultur Jepang sebelum berangkat,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Sita juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga, kolega, serta sahabat yang telah memberikan doa dan dukungan. Ia menyebut sejumlah tokoh dan lembaga yang mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk apresiasi.

“Terima kasih saya ucapkan kepada Bupati Malang, Ustadz Sugimoto, CICC Jepang, Direktur Pascasarjana Universitas Al Qolam, Rektor ITBM Bali, Ketua DPP HIPPI Jatim, Ketua Alisa Khadijah ICMI Jatim, Yayasan Kartikanawa Indonesia, Noura Guest House Syariah, dan Yayasan Kiraku Indonesia atas dukungan moril yang luar biasa,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *