Sudutkota.id – Spectakuler Wonokerto Carnival 2025 sukses menyedot ribuan penonton. Warga tumpah ruah di sepanjang jalan sejauh 3,5 kilometer, menyaksikan parade seni, budaya, hingga sound system berderet. Namun di balik kemeriahan itu, ada cerita anak-anak sekolah yang kelelahan hingga tak masuk keesokan harinya.
“Perayaan memang penting, tapi jangan sampai anak-anak jadi korban,” kata Kasihumas Polres Malang, AKP Bambang Subinajar, Kamis (28/8/2025).
Bagi sebagian pelajar, ikut karnaval adalah kebanggaan. Mereka rela berjam-jam berjalan, menari, atau memainkan musik di hadapan ribuan penonton. Namun, energi yang terkuras membuat beberapa siswa tak sanggup hadir di kelas keesokan paginya.
“Kami menerima laporan ada pelajar yang absen sekolah karena terlalu lelah ikut karnaval,” ujar Bambang.
Situasi ini membuat orang tua ikut cemas. Ada yang senang anaknya bisa tampil di panggung karnaval, tapi di sisi lain khawatir jika semangat perayaan justru mengganggu pendidikan.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa, sehingga kesehatannya dan pendidikannya harus tetap jadi prioritas,” jelas Bambang.
Menurut Bambang, kepolisian tidak melarang masyarakat merayakan karnaval. Sebaliknya, polisi mendukung kegiatan budaya selama dijalankan dengan bijak. Hal utama yang ditekankan adalah pengaturan waktu agar tidak mengganggu jam belajar anak.
“Silakan gelar karnaval, tapi jangan sampai membuat anak sekolah absen belajar,” tegasnya.
Selain waktu, Bambang menyinggung penggunaan sound system yang kerap menjadi daya tarik sekaligus sorotan dalam karnaval. Jika tak diatur, suaranya bisa berdampak pada warga, termasuk anak-anak yang membutuhkan waktu istirahat.
“Aturan tentang penggunaan sound sudah ada, panitia wajib mematuhi demi kenyamanan semua pihak,” ungkap Bambang.
Ia menekankan bahwa tanggung jawab menjaga keseimbangan antara hiburan dan pendidikan bukan hanya di tangan guru, tapi juga panitia, masyarakat, hingga orang tua.
“Semua pihak harus sadar, jangan sampai semangat pesta merugikan anak-anak kita,” ujarnya.
Dengan begitu, karnaval tetap bisa menjadi ajang kebersamaan sekaligus hiburan, tanpa harus mengorbankan masa depan generasi muda.
“Kami berharap ke depan kegiatan rakyat tetap meriah, tapi anak-anak tetap semangat belajar,” tutup Bambang.