Sudutkota.id– Kota Malang kembali menunjukkan taringnya sebagai pusat kreativitas dan inovasi anak muda dengan digelarnya Youth Malang City Changer: Youth Fashion Design Competition 2025.
Ajang bergengsi ini berlangsung semarak di depan Balai Kota Malang, Sabtu (9/8), menampilkan talenta dan karya inovatif dari generasi muda berusia 17 hingga 30 tahun yang siap mengharumkan nama bangsa di tingkat nasional maupun internasional.
Acara pembukaan dibuka dengan persembahan tari kreasi Citra Pinasthika Bala yang memukau. Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan simbol kuat perpaduan budaya tradisional dan modernitas yang mencerminkan semangat remaja Malang.
Keindahan tarian ini sekaligus memperkuat identitas lokal dan menegaskan Kota Malang sebagai destinasi wisata sekaligus kampung heritage yang penuh pesona..
Pemilihan Balai Kota Malang sebagai lokasi utama acara bukan tanpa alasan. Gedung ini tidak hanya menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa, yang diresmikan oleh Presiden Soekarno, tapi juga simbol kebanggaan masyarakat Malang dan Indonesia.
Seleksi peserta telah berlangsung ketat selama seminggu di Gedung Disporapar Kota Malang. Dari 75 pendaftar, terpilih 35 finalis terbaik yang berhak bersaing di babak final.
Keunikan acara ini bertambah dengan hadirnya 64 mahasiswa internasional dari 31 negara yang tengah menuntut ilmu di Malang, sehingga menambah warna dan dinamika kolaborasi lintas budaya dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Malang, Baihaqi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemuda adalah motor utama penggerak perubahan dan kemajuan bangsa.
“Generasi muda harus terus menggali potensi dan berinovasi tanpa batas. Proses belajar berkelanjutan dan sikap etis adalah modal utama untuk meraih prestasi di tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya penuh semangat.
Lebih jauh, Baihaqi mengingatkan pentingnya menjaga warisan budaya dan sejarah melalui Balai Kota Malang.
“Balai Kota ini bukan sekadar bangunan, tapi saksi perjuangan bangsa yang harus terus dikenalkan kepada dunia agar generasi muda tidak lupa akan akar dan tradisi bangsa,” tegasnya.
Momen puncak acara adalah pengumuman pemenang kompetisi, yang menandai keberhasilan proses seleksi yang ketat dan penuh kreativitas sejak awal Juli 2025.
Para pemenang tidak hanya mendapatkan penghargaan bergengsi, tapi juga kesempatan emas untuk melebarkan sayap ke panggung nasional dan internasional.
Tak kalah penting, Universitas Negeri Malang (UM) turut ambil bagian dalam memajukan kreativitas dan budaya melalui acara branding internasional yang melibatkan berbagai kampus serta duta pariwisata. UM menegaskan komitmennya memperkuat komunikasi dan kolaborasi lintas negara demi menghasilkan inovasi yang berdampak luas dan berkelanjutan.
Selain itu, Baihaqi mengungkapkan bahwa menjelang akhir tahun, Kota Malang tengah mempersiapkan Festival Akhir Tahun yang akan digelar November mendatang. Salah satu agenda utama festival adalah pemilihan Kakang dan Mbakyu, tradisi penting yang mengangkat seni, budaya, dan pariwisata lokal sekaligus menjadi platform pembinaan potensi generasi muda.
Dalam penutup wawancara, Baihaqi memberikan semangat dan ajakan optimis kepada seluruh lapisan masyarakat, khususnya generasi muda.
“Menuju Indonesia Emas 2045, peran kalian sangat menentukan. Kota Malang siap menjadi wadah lahirnya generasi penerus bangsa yang berdaya saing tinggi dan berkarakter kuat,” pungkasnya. (mit)