Olahraga

Capaian Retribusi Sarana Olahraga di Kota Malang Tembus Rp 600 Juta, Dispora Optimistis Lampaui Target

88
×

Capaian Retribusi Sarana Olahraga di Kota Malang Tembus Rp 600 Juta, Dispora Optimistis Lampaui Target

Share this article
Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Malang mencatat pendapatan retribusi dari penyewaan sarana dan prasarana olahraga milik pemerintah daerah telah mencapai lebih dari Rp600 juta hingga akhir Juli 2025.
Kepala Dispora Kota Malang, Baihaqi (tiga dari kiri) saat meninjau fasilitas olahraga publik. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang mencatat pendapatan retribusi dari penyewaan sarana dan prasarana olahraga milik pemerintah daerah telah mencapai lebih dari Rp600 juta hingga akhir Juli 2025.

Angka tersebut setara dengan 55 persen dari target retribusi tahunan sebesar Rp 1 miliar, yang ditetapkan Pemkot Malang untuk tahun ini.

Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menyatakan bahwa capaian ini menjadi indikator positif bahwa minat dan partisipasi masyarakat, dalam memanfaatkan fasilitas olahraga publik semakin meningkat.

“Sampai akhir Juli ini, kami mencatat capaian retribusi sebesar Rp600 juta lebih, atau sudah lebih dari 55 persen dari target tahun ini. Itu sangat menggembirakan, apalagi ada dua bulan, yaitu Mei dan Juni, yang tidak maksimal karena fasilitas kami digunakan penuh untuk pelatihan atlet Porprov,” ujar Baihaqi, Selasa (5/8/2025) di Kantor Dispora Kota Malang.

Baihaqi menjelaskan bahwa selama bulan Mei dan Juni 2025, beberapa fasilitas olahraga seperti GOR dan lapangan sepak bola tidak dibuka untuk umum karena digunakan sebagai pusat pelatihan intensif bagi para atlet Kota Malang yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur.

“Fasilitas memang kami tutup sementara untuk umum karena kami prioritaskan untuk atlet. Tapi ternyata capaian retribusi tidak turun drastis. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat tetap tinggi di bulan-bulan lainnya, terutama Januari sampai April dan bulan Juli kemarin,” katanya.

Saat ini, Disporapar Kota Malang mengelola delapan fasilitas olahraga yang menjadi sumber utama pendapatan retribusi. Fasilitas tersebut meliputi:
GOR Ken Arok, Stadion Cakrawala (bekerja sama dengan Unesa), Lapangan Futsal Sawojajar, Lapangan Voli dan Basket di kawasan GOR

Lalu, lapangan Tenis Blimbing, lapangan Mini Soccer Kasin, gedung serbaguna di kawasan Rampal dan sarana panjat tebing dan fasilitas indoor lainnya

Fasilitas-fasilitas ini bisa disewa oleh masyarakat umum, pelajar, komunitas olahraga, hingga penyelenggara turnamen. Tarif sewa bervariasi tergantung jenis lapangan dan durasi penggunaan.

“Yang paling banyak diminati biasanya lapangan futsal dan GOR Ken Arok. Setiap akhir pekan dan sore hari hampir selalu penuh. Ini yang jadi salah satu andalan kami dalam retribusi,” jelas Baihaqi.

Untuk memudahkan akses masyarakat, Dispora Kota Malang telah meluncurkan aplikasi pemesanan online bernama Si Mbah (Sistem Informasi Manajemen Booking Arena dan Hall). Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa memesan jadwal, melihat ketersediaan fasilitas, hingga membayar secara digital.

“Dengan aplikasi Si Mbah, masyarakat tidak perlu datang langsung ke kantor. Tinggal buka aplikasi, cek jadwal, pilih fasilitas, lalu bayar secara online. Tapi kalau ada yang kesulitan, kami tetap sediakan layanan manual, bisa datang langsung ke kantor atau menghubungi petugas,” katanya.

Aplikasi ini juga terkoneksi dengan sistem pelaporan internal Dispora untuk memantau penggunaan fasilitas dan menghindari tumpang tindih jadwal

Dengan capaian yang sudah menembus Rp600 juta lebih dalam tujuh bulan pertama, Dispora optimistis target Rp 1 miliar akan tercapai bahkan bisa terlampaui pada akhir tahun.

“Kami yakin target ini bisa dicapai, bahkan mungkin bisa lebih. Apalagi ke depan sudah tidak ada agenda besar yang menyita semua fasilitas, jadi bisa lebih maksimal melayani masyarakat,” tegas Baihaqi.

Dispora juga tengah menyusun strategi peningkatan layanan, termasuk evaluasi tarif, penambahan promosi, serta kerja sama dengan sekolah dan komunitas olahraga lokal.

“Kami juga sedang menjajaki kemungkinan menambah fasilitas baru, terutama di wilayah pinggiran kota yang permintaan olahraganya juga tinggi, seperti Kedungkandang dan Sukun,” tambahnya.

Baihaqi menekankan, selain mendukung pendapatan asli daerah (PAD), optimalisasi fasilitas olahraga juga menjadi bagian dari upaya Pemkot Malang dalam mendorong gaya hidup sehat dan penguatan pembinaan olahraga sejak usia dini. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *