Daerah

Pemasyarakatan Modern: Menteri Tinjau Langsung Program Asimilasi Berbasis Edukasi di Malang

17
×

Pemasyarakatan Modern: Menteri Tinjau Langsung Program Asimilasi Berbasis Edukasi di Malang

Share this article
Pemasyarakatan Modern: Menteri Tinjau Langsung Program Asimilasi Berbasis Edukasi di Malang
Kunjungan kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., ke SAE L'SIMA, Senin (28/7/2025).(foto:sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H., melakukan kunjungan kerja ke Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang (L’SIMA), di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Senin (28/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian giat strategis Kementerian dalam memperkuat sistem pemasyarakatan berbasis rehabilitasi, keterampilan, dan kemandirian ekonomi bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kunjungan berlangsung di bawah pengawasan langsung Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, dengan turut dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi, Forkopimda, akademisi, serta mitra dari sektor swasta dan perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Menteri Agus Andrianto menegaskan pentingnya transformasi pemasyarakatan yang tidak hanya bersifat penghukuman, melainkan juga pembinaan berkelanjutan agar narapidana siap kembali menjadi bagian dari masyarakat.

“Warga binaan bukan musuh masyarakat. Mereka adalah bagian dari bangsa ini yang sedang menjalani proses perbaikan diri. Program seperti SAE L’SIMA ini adalah bukti bahwa negara hadir, tidak sekadar menghukum, tapi juga memberi harapan dan keterampilan hidup,” ujar Agus Andrianto di hadapan peserta kunjungan.

Baca Juga :  DPRD Kota Malang Tetapkan Nama-nama Calon Pimpinan Periode 2024-2029

SAE L’SIMA merupakan program unggulan dari Lapas Kelas I Malang yang berlokasi di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Diresmikan pada tahun 2020, SAE L’SIMA menjadi tempat pembinaan lanjutan bagi narapidana yang memasuki tahap asimilasi dan reintegrasi sosial.

Tujuannya adalah untuk membekali warga binaan dengan keterampilan nyata. Seperti bertani, beternak, dan mengelola usaha kecil yang dapat dijadikan bekal hidup setelah bebas.

SAE L’SIMA juga mendorong kerja sama multipihak dalam pelaksanaan program, termasuk dengan perguruan tinggi dan perusahaan swasta.

Program-program unggulan di SAE L’SIMA antara lain: Budidaya Jagung (2,5 ha) kerja sama dengan CV Sinar Zebi Lestari, Budidaya Kubis Manis (1,8 ha) dengan Universitas Negeri Malang, Kacang Tanah (4,5 ha) kemitraan dengan Prime A.O, Budidaya Ikan Nila dan Pembangunan L’SIMA Bike Park sebagai jalur sepeda downhill edukatif.

Baca Juga :  Presiden AS Menghadiri KTT G7 yang berfokus pada bantuan Ukraina dan dukungan Tiongkok untuk Rusia

Papan informasi besar bertuliskan “Sejarah Singkat SAE L’SIMA Ngajum” turut ditampilkan dalam kegiatan kunjungan. Dari sana diketahui bahwa sejak awal, Lapas Kelas I Malang menekankan fungsi rehabilitasi yang progresif: tidak hanya menahan, tetapi juga membina dan memberdayakan.

“Kami ingin menjadikan SAE L’SIMA sebagai pusat ketahanan pangan pemasyarakatan dan percontohan nasional. Di sini, narapidana belajar hidup mandiri dengan tetap dalam pengawasan dan nilai-nilai tanggung jawab,” ujar Kalapas Kelas I Malang dalam penjelasannya.

SAE L’SIMA Ngajum kini menjadi salah satu model pemasyarakatan modern yang mengedepankan pendekatan produktif, bukan hanya pembatasan ruang. Program ini diproyeksikan akan direplikasi ke berbagai Lapas di Indonesia sebagai upaya memperkuat reintegrasi sosial warga binaan secara berkelanjutan.

“Kami ingin melihat lebih banyak SAE L’SIMA di berbagai daerah. Semoga ini menjadi tonggak pembinaan pemasyarakatan Indonesia yang lebih manusiawi, produktif, dan bermartabat,” pungkasnya.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *