Internasional

BRICS Dianggap Musuh Baru Amerika, Trump Siapkan Tarif dan Serangan Politik Baru

9
×

BRICS Dianggap Musuh Baru Amerika, Trump Siapkan Tarif dan Serangan Politik Baru

Share this article
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras terkait kelompok negara berkembang BRICS, dengan menyatakan bahwa aliansi tersebut akan segera runtuh jika benar-benar terbentuk secara signifikan.
Bendera pendiri BRICS: Afrika Selatan, India, Rusia, Brasil, dan China (Foto: REUTERS/Tyrone Siu)

Sudutkota.id– Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan pernyataan keras terkait kelompok negara berkembang BRICS, dengan menyatakan bahwa aliansi tersebut akan segera runtuh jika benar-benar terbentuk secara signifikan.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada hari Jumat (18/07), Trump menegaskan rencananya untuk mengenakan tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap impor dari negara-negara anggota BRICS.

“Ketika saya mendengar tentang kelompok BRICS ini, yang pada dasarnya terdiri dari enam negara, saya menyerang mereka dengan sangat, sangat keras. Dan jika mereka benar-benar terbentuk secara signifikan, itu akan berakhir dengan sangat cepat,” ujar Trump tanpa menyebutkan negara-negara secara spesifik.

Ia juga menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak boleh membiarkan pihak manapun mempermainkan kepentingan nasionalnya.

“Kita tidak boleh membiarkan siapa pun mempermainkan kita,” sambungnya.

Trump juga menegaskan komitmennya untuk mempertahankan dominasi global dolar AS sebagai mata uang cadangan utama dunia. Ia menyatakan tidak akan pernah mengizinkan penerapan mata uang digital bank sentral (CBDC) di AS, yang menurutnya bisa melemahkan kebebasan finansial rakyat Amerika.

Baca Juga :  Krisis Tenaga Kerja, Jepang Dorong Ibu Rumah Tangga Kembali ke Dunia Kerja

Dilansir dari Reuters, tarif baru tersebut diumumkan pada 6 Juli dan akan diterapkan terhadap negara manapun yang dianggap mendukung apa yang Trump sebut sebagai kebijakan anti-Amerika dari BRICS. Ia juga secara khusus menargetkan Brasil dengan menetapkan tarif impor hingga 50 persen mulai Agustus, serta membuka investigasi perdagangan atas dugaan praktik tidak adil oleh negara tersebut.

Meski menghadapi tekanan dari AS, para pemimpin BRICS menegaskan bahwa aliansi ini bukanlah forum anti-Amerika. Mereka tetap melanjutkan agenda multilateral, termasuk pengembangan sistem pembayaran lintas batas BRICS Pay yang memungkinkan transaksi dalam mata uang lokal.

Baca Juga :  Pesta Daging Saat Perayaan Idul Adha, Daging Sapi atau Kambing yang Lebih Baik Dikonsumsi?

Sebelumnya, Brasil sempat membatalkan rencana untuk mendorong pembentukan mata uang bersama, namun tetap mendukung penguatan kerja sama ekonomi di antara negara anggota. Dalam KTT terakhir, para pemimpin BRICS juga menyampaikan kritik terselubung terhadap kebijakan perdagangan dan militer Amerika Serikat, menyoroti pentingnya pendekatan multipolar dalam hubungan global.

Sebagai informasi, BRICS adalah singkatan dari lima negara dengan ekonomi berkembang terbesar di dunia, yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan), dan didirikan pada tahun 2009. Aliansi ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan politik antarnegara anggota serta mendorong tatanan dunia yang lebih multipolar. Pada tahun 2023, BRICS memperluas keanggotaannya dengan menerima beberapa negara baru, termasuk Iran, Mesir, Ethiopia, dan Indonesia. (kae)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *