Internasional

Trump Naikkan Tarif Impor Brasil Jadi 50 Persen, Hubungan dengan Presiden Lula Memanas!

13
×

Trump Naikkan Tarif Impor Brasil Jadi 50 Persen, Hubungan dengan Presiden Lula Memanas!

Share this article
Hubungan Amerika Serikat dan Brasil mendadak memanas setelah Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan tarif baru sebesar 50 persen terhadap semua produk impor dari Brasil. Keputusan kontroversial ini diumumkan pada Rabu (10/07) waktu setempat, hanya beberapa hari setelah perang kata-kata antara Trump dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva pecah di ruang publik internasional.
Penampakan kontainer yang berada di Pelabuhan Los Angeles, San Pedro, California, AS. (foto: Reuters/Daniel Cole)

Sudutkota.id Hubungan Amerika Serikat dan Brasil mendadak memanas setelah Presiden AS Donald Trump resmi mengumumkan tarif baru sebesar 50 persen terhadap semua produk impor dari Brasil. Keputusan kontroversial ini diumumkan pada Rabu (10/07) waktu setempat, hanya beberapa hari setelah perang kata-kata antara Trump dan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva pecah di ruang publik internasional.

Trump menyebut tindakan tersebut sebagai respons terhadap apa yang ia sebut sebagai serangan halus Brasil terhadap pemilu bebas dan kebebasan berbicara warga Amerika. Dalam surat resmi yang dirilis ke publik, Trump bahkan menuding Brasil telah memperlakukan mantan Presiden Jair Bolsonaro secara tidak adil, yang saat ini tengah menghadapi pengadilan atas dugaan keterlibatannya dalam rencana kudeta terhadap pemerintahan Lula pada 2023.

“Tarif ini juga merupakan bentuk pembelaan terhadap nilai-nilai demokrasi yang diinjak-injak oleh elite Brasil,” tulis Trump dalam suratnya yang memantik kecaman luas dari Brasil dan komunitas internasional.

Dilansir dari Reuters, mata uang Brasil langsung goyah. Nilai tukar real anjlok lebih dari 2 persen terhadap dolar AS sesaat setelah pengumuman tersebut. Perusahaan-perusahaan besar Brasil pun ikut terpukul, termasuk raksasa dirgantara Embraer yang sahamnya merosot tajam.

Tak tinggal diam, Presiden Lula langsung bereaksi keras. Dalam unggahan panjang di media sosial usai rapat darurat bersama para pejabat tinggi Brasil, ia menuding Trump menyebarkan tuduhan tidak berdasar dan mempermainkan hubungan dagang demi kepentingan politik. Lula juga menegaskan bahwa Amerika Serikat justru mendapat keuntungan dari hubungan perdagangan dengan Brasil.

Baca Juga :  Banjir Bandang Terjang Kota di Pedalaman Australia, Warga Terpaksa Mengungsi ke Atap Rumah

“Amerika yang diuntungkan, bukan kami. Ini bukan sekadar tarif, ini penghinaan terhadap rakyat Brasil!” tulis Lula.

Saling sindir dan tuding terus berlanjut. Trump menegaskan bahwa dukungannya terhadap Bolsonaro adalah bentuk solidaritas terhadap para pemimpin dunia yang menurutnya sedang menjadi korban ‘perburuan penyihir’ oleh pengadilan. Ia menyamakan situasi Bolsonaro dengan kasus-kasus yang menimpa tokoh-tokoh kontroversial lainnya seperti Marine Le Pen di Prancis dan Benjamin Netanyahu di Israel.

Lebih lanjut, Trump bahkan menuding Mahkamah Agung Brasil sebagai lembaga yang menyensor kebebasan berekspresi karena menghapus konten sayap kanan dari media sosial. Ia mengklaim bahwa perusahaan-perusahaan teknologi Amerika yang beroperasi di Brasil telah menjadi korban pembungkaman.

Tak kalah tegas, Lula membalas tuduhan tersebut dengan menyebut Mahkamah Agung sebagai penjaga demokrasi. Ia mengatakan bahwa kebebasan berekspresi tidak bisa digunakan sebagai kedok untuk menyebarkan kebencian atau ancaman kekerasan.

Dampak kebijakan ini sangat nyata dan langsung terasa, terutama bagi konsumen Amerika. Pasalnya, Brasil merupakan penyuplai utama berbagai komoditas penting ke AS. Sekitar sepertiga kopi yang diminum warga AS, negara konsumen kopi terbesar di dunia, berasal dari Brasil. Begitu pula dengan lebih dari 50 persen pasokan jus jeruk yang dijual di supermarket-supermarket Amerika, yang juga berasal dari negeri Samba tersebut.

Baca Juga :  Jelang Pembukaan Porprov IX Jatim 2025, Pemkot Malang Gelar Doa Bersama

“Jika tarif ini benar-benar berlaku, harga kopi dan jus jeruk bisa melonjak tajam. Ini bisa menjadi pukulan besar bagi industri makanan dan minuman AS yang selama ini sangat bergantung pada ekspor Brasil,” ujar Ibiapaba Netto, Direktur Eksekutif CitrusBR, asosiasi industri jus jeruk Brasil.

Tarif ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Agustus mendatang dan terpisah dari kebijakan tarif sektoral sebelumnya yang hanya sebesar 10 persen. Trump juga telah memerintahkan Perwakilan Dagang AS untuk memulai penyelidikan terhadap praktik perdagangan digital Brasil yang dianggap merugikan perusahaan-perusahaan Amerika.

Dengan ketegangan yang semakin meningkat dan respons keras dari kedua belah pihak, banyak pihak kini khawatir bahwa perseteruan ini bisa memicu gelombang baru perang dagang yang lebih luas, yang tidak hanya akan mengguncang ekonomi Brasil dan AS, tetapi juga berdampak besar pada pasar global. (kae)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *