Nasional

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Kolom Abu Capai 19 Ribu Meter

22
×

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Dahsyat, Kolom Abu Capai 19 Ribu Meter

Share this article
Letusan besar Gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (7/7), memuntahkan kolom abu tebal setinggi lebih dari 18.000 meter ke langit Flores Timur, NTT. (Foto: Istimewa)

Sudutkota.id – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang sangat tinggi. Letusan besar terjadi pada Senin (7/7/2025), disertai kolom abu yang membumbung hingga 18.000 meter di atas puncak atau sekitar 19.584 meter di atas permukaan laut.

Letusan ini juga disertai dentuman keras dan luncuran awan panas sejauh lima kilometer ke arah utara dan timur laut. Berdasarkan laporan Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki, erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47,3 mm dan durasi sekitar 6 menit 26 detik. Aktivitas erupsi masih terus berlangsung hingga berita ini diturunkan.

Baca Juga :  Pj Wali Kota Batu Apresiasi Kinerja BPBD dan Tim Relawan Dalam Tangani Bencana

Menanggapi situasi tersebut, Kapolda NTT Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si., melalui Kabid Humas Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi seluruh arahan dari otoritas kebencanaan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari pusat erupsi, serta pada sektor barat daya hingga timur laut dalam radius 7 kilometer. Ini demi keselamatan bersama,” tegas Kabid Humas Polda NTT.

Polda NTT juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi dari sumber yang tidak jelas. Masyarakat diminta tetap tenang dan mengikuti instruksi dari BPBD, aparat setempat, serta pemerintah daerah.

Baca Juga :  Inilah Arti Kepresidenan Prabowo Untuk Hubungan Indonesia - Australia

Selain potensi bahaya langsung dari erupsi, warga juga diminta mewaspadai kemungkinan banjir lahar hujan, terutama jika terjadi hujan lebat di sekitar lereng gunung. Beberapa wilayah rawan yang harus diantisipasi antara lain Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.

Bagi warga terdampak hujan abu, penggunaan masker atau penutup hidung dan mulut sangat dianjurkan untuk mencegah gangguan pada saluran pernapasan.

Polda NTT bersama Pemerintah Daerah terus melakukan koordinasi intensif dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunungapi di Desa Pululera. Keselamatan masyarakat ditegaskan sebagai prioritas utama dalam penanganan situasi darurat ini. (mm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *