Olahraga

Kota Malang Sabet 6 Emas Shorinji Kempo, Tapi Harus Kehilangan Satu Pejuang di Atas Tatami

129
×

Kota Malang Sabet 6 Emas Shorinji Kempo, Tapi Harus Kehilangan Satu Pejuang di Atas Tatami

Share this article
Para peraih medali Shorinji Kempo dari berbagai daerah berpose di atas podium usai pertandingan Porprov Jatim IX 2025 di GOR Universitas Negeri Malang. Tim Kota Malang tampil dominan dengan meraih 6 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. (Foto: dok. KONI Kota Malang)

Sudutkota.id – Tim Shorinji Kempo Kota Malang tampil gemilang dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur IX 2025 yang digelar di GOR Universitas Negeri Malang (UM). Hingga Sabtu malam (28/6), mereka sukses mengoleksi enam medali emas, satu perak, dan tiga perunggu.

Namun di balik euforia kemenangan, duka menyelimuti tim. Salah satu atlet andalan, Huwa Abdillah, mengalami cedera serius saat berlaga di nomor randori putra kelas 55 kg. Ia harus menjalani operasi setelah menerima tendangan keras dari lawan yang menyebabkan patah tulang rahang.

Peraih Medali Emas Kota Malang di Shorinji Kempo:

  1. Imakulata Intan Teleng
    – Embu solo putri tingkat kyu kenshi
    – Randori putri kelas 50–55 kg
  2. Maria Septiani Sintia Koda
    – Embu solo putri yudansa
    – Randori putri kelas 55–60 kg
  3. Milan Theressa Dhewa & Rachel Putri Hanafiah
    – Embu pasangan putri tingkat kyu
  4. Milan, Rachel, Maria, dan Margareta Selestina Medho
    – Embu beregu putri
Baca Juga :  Seminggu Tak Keluar Rumah, Pria Paruh Bayah Ditemukan Meninggal

Medali perak diraih oleh Maereno dan Gwen di embu pasangan campuran kyu. Sementara perunggu didapatkan oleh Maulana Hamid (embu solo putra Yudansa), Chrisela (randori remaja putri kelas 45–50 kg), dan dari randori putra kelas 55–60 kg.

Insiden Cedera Huwa Abdillah

Insiden tragis menimpa Huwa saat bertanding melawan atlet Kota Surabaya di babak delapan besar. Baru 10 detik pertandingan berlangsung, Huwa menerima pukulan keras dan tendangan ke bagian mulut, hingga jatuh pingsan dan mengalami kejang.

“Dia sempat menendang dulu, tapi ditangkis. Lawan membalas dengan pukulan, lalu tendangan ke mulut. Huwa langsung jatuh dan tidak sadarkan diri,” kata pelatih Daffa Affif.

Baca Juga :  Jelang Idul Adha, Harga Cabai dan Telur Naik Bertahap

Setelah ditangani tim medis dan dilarikan ke RS Universitas Brawijaya, Huwa kemudian dirujuk ke RS Saiful Anwar. Ia dijadwalkan menjalani operasi karena rahangnya patah.

Wasit kepala memutuskan mendiskualifikasi atlet asal Surabaya atas pelanggaran serius. Dalam aturan Shorinji Kempo, tendangan ke kepala dalam nomor randori tergolong tindakan terlarang.

“Kami menghargai keputusan wasit. Ini kecelakaan yang tidak diharapkan. Kami tidak dendam, tapi jelas sangat kehilangan Huwa,” ujar Daffa.

Meski kehilangan satu pejuang, tim Kota Malang tetap menutup pertandingan dengan catatan membanggakan: total 6 emas, 1 perak, dan 3 perunggu. Capaian ini mengukuhkan posisi mereka sebagai salah satu kontingen terkuat di cabang bela diri asal Jepang tersebut. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *