Sudutkota.id- Dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kota Malang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Malang me-launching 288.233 Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pekan Panutan Lunas PBB.
Kegiatan itu sekaligus untuk mengingatkan para wajib pajak di Kota Malang agar melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan yang berlaku.
Seperti yang disampaikan oleh Pejabat (Pj) Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM saat di halaman Balai Kota Malang, Senin (29/1).
“Dengan launching ini, mereka (Wajib Pajak) diharapkan sudah bisa membayar. Ada beberapa kantor yang sudah disampaikan untuk memfasilitasi wajib pajak melunasi pajaknya. Selain itu, ada peningkatan kesadaran untuk merealisasikan kewajiban wajib pajak untuk membayar,” ujarnya.
Selanjutnya, Wahyu juga menuturkan, bahwa segala kemudahan diberikan oleh Bapenda Kota Malang terhadap wajib pajak dalam melakukan pembayaran SPPT PBB 2024. Dimana Bapenda bekerjasama dengan Bank Jatim, Indomaret, Alfamart, Tokopedia, Gopay, OVO, dan Kantor Pos.
“Dengan membayar pajak tepat waktu dapat memberikan dukungan pada Pemkot Malang untuk memberikan pelayanan terbaik sekaligus wujud kepatuhan membayar pajak masyarakat Kota Malang,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Malang,
Dr. Handi Priyanto, AP, M.Si mengungkapkan, masyarakat Kota Malang agar dapat segera membayar SPPT PBB tahun 2024.
“Masyarakat Kota Malang diharapkan bisa memanfaatkan kemudahan akses yang ada.
Per hari ini sudah ada Rp 1,7 milyar yang bayar PBBdi awal tahun 2024 ini. Karena sejak 1 Januari 2024 kami sudah mulai buka e-SPPT jadi yang bayar tak perlu nunggu launching, bisa print sendiri dan bisa bayar,” paparnya.
“Wajib pajak yang hendak mengetahui detail tagihannya dapat mengakses informasi melalui https://pajak.malangkota.go.id/sppt.,” tambahnya.
Terakhir, Handi juga berharap target pajak daerah dari jenis pajak PBB dapat terpenuhi.
“Melalui launching SPPT PBB 2024 ini, kami berharap target pajak daerah dari jenis pajak PBB sebanyak Rp 73 milyar di 2024 dapat tercapai,” pungkasnya. (Ka)