Peristiwa

Balita Diduga Hanyut di Blitar Belum Ditemukan, Pencarian Terkendala Derasnya Arus

124
×

Balita Diduga Hanyut di Blitar Belum Ditemukan, Pencarian Terkendala Derasnya Arus

Share this article
Balita Diduga Hanyut di Blitar Belum Ditemukan, Pencarian Terkendala Derasnya Arus
Petugas kepolisian dari Polsek Sanankulon saat melakukan olah TKP diduga balita MA hanyut. (Foto:Istimewa)

Sudutkota.id – Seorang balita berusia 1 tahun 10 bulan dilaporkan hilang setelah diduga hanyut terseret arus saluran air yang meluap di Dusun Sumberbuntung, Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pada Minggu (18/5/2025).

Korban berinisial MA terakhir terlihat bermain di depan rumah saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Sekitar pukul 14.30 WIB, bocah tersebut diduga terpeleset ke saluran air terbuka yang tengah meluap. Pencarian spontan yang dilakukan orang tua dan warga sekitar tidak membuahkan hasil hingga malam hari.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas Malang, BPBD, kepolisian, relawan, dan warga dikerahkan sejak Senin (19/5) pagi. Lebih dari 50 personel menyisir aliran sungai mulai dari DAM Bendosari ke arah hilir, namun hingga Selasa (20/5) siang, korban belum berhasil ditemukan.

Baca Juga :  Dari karyawan Fotokopi ke Ahli Permata: Perjalanan Inspiratif Anton Y Gemstone

Kapolsek Sanankulon, AKP Nur Budi Santosa, mengatakan pencarian dilakukan secara intensif meski menghadapi medan sulit. “Kami berpacu dengan waktu dan kondisi alam. Arus sangat deras dan banyak semak di sepanjang aliran sungai. Tim bekerja maksimal,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa saluran air tempat MA diduga jatuh langsung terhubung dengan Sungai Brantas, salah satu sungai terbesar di Jawa Timur yang dikenal berarus deras dan dalam. Tim fokus menyisir area rawan seperti penyumbatan, cekungan, dan tepian sungai.

Baca Juga :  Mobil Pengangkut Cabai Tabrak Warga hingga Tewas di Perkampungan Sidosadar Kota Lama Malang

Peristiwa ini menyita perhatian warga setempat. Sejumlah warga terus memantau proses pencarian, sementara doa dan harapan terus dipanjatkan.

Kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap anak-anak di lingkungan rawan, serta perlunya perbaikan sistem drainase terbuka yang membahayakan keselamatan warga.

Pencarian akan terus dilanjutkan hingga ada kejelasan mengenai keberadaan MA. “Kami tidak akan berhenti. Ini bukan hanya tugas, tetapi juga soal kemanusiaan,” tegas AKP Nur Budi.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *