DaerahPeristiwa

254 Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Lebat Melanda Malang Raya.

287
×

254 Rumah Terendam Banjir Usai Hujan Lebat Melanda Malang Raya.

Share this article
Kondisi rumah nampak terendam banjir. (foto: sudutkota.id/Mt)

Sudutkota.id- Hujan deras melanda kawasan Malang Raya pada malam natal, menyebabkan banjir yang merendam ratusan rumah di Kota Malang. Sungai Amprong dan Brantas meluap akibat curah hujan tinggi pada Selasa malam  (24/12) memperparah situasi tersebut

Kepala BPBD Kota Malang, Prayitno, mengungkapkan bahwa ada 8 titik banjir di 2 Kecamatan di Kota Malang, yaitu ada di Kecamatan Blimbing, yang terjadi di Kampung Warna Warni Jodipan dan Jalan Jodipan Wetan Gang I, Kelurahan Jodipan.

Sementara di Kecamatan Kedungkandang, banjir melanda di wilayah Kelurahan Madyopuro, Jalan Ki Ageng Gribig, Kelurahan Lesanpuro, dan Kelurahan Kedungkandang.

Menurut Prayitno, banjir tersebut disebabkan oleh hujan intensitas lebat pada sore sebelumnya yang memicu meningkatnya debit air sungai Brantas dan sungai Amprong di Kota Malang.

Baca Juga :  Antisipasi ASN Terlibat Politik Praktis dalam Pilkada, Pj Wali Kota Malang akan Terus Lakukan Pengawasan

“Kondisi diperparah dengan hujan lebat di wilayah hulu sungai, sehingga debit air sungai meluap ke jalan dan pemukiman warga,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa tinggi air mencapai 20 hingga 135 sentimeter, dengan keadaan terparah di Kelurahan Madyopuro Gang Mirej.

Total sekitar ada 254 rumah warga terendam banjir, dengan jumlah terbanyak di Kelurahan Madyopuro Kecamatan Kedungkandang, dan sekitar 45 orang terjebak banjir yang dievakuasi oleh BPBD Kota Malang bersama warga dan relawan.

“Akibat banjir ini, setidaknya merendam sekitar 254 rumah warga. Dengan rincian, 40 rumah di Kampung Warna Warni Jodipan, 7 rumah di Jalan Jodipan Wetan, 10 rumah di Perumahan Prima Ragil Permai 7, 37 rumah di Kelurahan Lesanpuro RT 05 dan 160 rumah di Kelurahan Madyopuro,” bebernya.

Baca Juga :  Diduga Terpeleset saat Turunkan Barang, Seorang Sopir Meninggal di Basement Gajahmada Plaza Malang

Pihak BPBD Kota Malang sendiri diketahui telah menerapkan Tanggap Bencana (Tagana) dan membantu masyarakat yang terdampak banjir dengan mendirikan dapur umum bersama Tagana.

“Kita juga distribusikan kedaruratan, seperti makanan siap saji, lauk pauk, biskuit, selimut, kasur lipat, alas/tikar dan kids wear,” sambungnya.

Saat ini, meskipun debit air sudah mulai surut, masyarakat diminta tetap waspada dan melapor ke BPBD jika banjir kembali menggenang kawasan mereka.

“Kita akan terus lakukan pemantauan berkala dan melakukan pengurasan air menggunakan pompa sedot. Kita juga imbau agar masyarakat tetap waspada terhadap bencana dan potensi kerawanan banjir lanjutan,” pungkasnya. (Mt)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *