Sudutkota.id – Serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di Khan Younis di Gaza selatan telah menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai beberapa lainnya pada dini hari waktu setempat. Serangan terhadap rumah milik keluarga al-Faqawi dekat Rumah Sakit European Gaza tersebut menewaskan beberapa wanita dan anak-anak, menurut laporan Wafa, Kantor Berita Palestina dilansir dari Al Jazeera, Selasa (5/3).
Di tempat terpisah, sedikitnya 17 orang tewas dalam serangan Israel di Rafah. Israel menetapkan Rarah sebagai “zona aman” bagi warga sipil Gaza dan memerintahkan orang-orang untuk pindah ke sana untuk menghindari serangan. Namun warga Palestina tidak menemukan keamanan di sana.
“Mereka memalukan,” kata warga Rafah dan pengungsi, Hiam al-Gharib.
“Mengapa darah ini? Mengapa? Mengapa mereka memusnahkan kita? Jika mereka ingin memusnahkan kita, mengapa mereka tidak melakukannya sekali saja?,” tanya al-Gharib.
Menurut laporan Al Jazeera, orang-orang hanya menggunakan tangan kosong untuk menggali puing-puing rumah yang hancur untuk menyelamatkan korban pemboman Israel lainnya di Rafah. Di sebelah timur kota, terdapat pemandangan serupa ketika massa mencari sisa-sisa bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel.
Sementara itu, seorang pria Palestina berusia 45 tahun terluka di bagian wajah setelah pasukan Israel menembakkan peluru tajam dalam serangan mereka di kamp pengungsi Balata, sebelah timur kota Nablus, Tepi Barat yang diduduki.
Ahmed Jibril, direktur Pusat Ambulans dan Darurat di Bulan Sabit Merah di Nablus, mengatakan, pria tersebut terluka akibat peluru di wajahnya dan sedang dipindahkan ke rumah sakit.
Menurut kantor berita Wafa, tentara Israel mengirim bala bantuan militer dan buldoser ke kamp pengungsi setelah bentrok dengan pejuang perlawanan Palestina, yang meledakkan alat peledak di salah satu kendaraan militer. Dua warga Palestina, Mohammad Tanji dan Adel Abu Lail, ditangkap oleh pasukan Israel sebelum mereka mundur dari kamp.
Hani Mahmoud, jurnalis Al Jazeera melaporkan, dalam serangan terpisah di kamp pengungsi Jabalia di utara, sebuah blok pemukiman padat penduduk terkena tembakan artileri berat dan serangan udara. Sejauh ini, delapan orang dilaporkan tewas di sana dan lebih banyak lagi yang masih tertimbun reruntuhan. Ada upaya untuk menemukan orang-orang yang mungkin masih hidup, namun seiring berjalannya waktu, harapan tersebut semakin tipis.
Di Gaza tengah, semua kamp pengungsi di Nuseirat, Maghazi, dan Bureij, terus menerus diserang artileri berat sejak dini hari tadi.
Lebih dari 34 jenazah telah tiba di Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza dan Rumah Sakit Eropa di Khan Younis selama 24 jam terakhir menurut laporan kantor berita Wafa.
Menurut sumber medis, sembilan jenazah tiba di Rumah Sakit al-Shifa. Setidaknya 25 orang lainnya tiba di Rumah Sakit Eropa dan 17 di antaranya adalah korban pemboman Israel terhadap rumah keluarga al-Faqawi pada dini hari waktu setempat.
Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengatakan jumlah korban tewas warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober telah meningkat menjadi 30.631 orang, dan 72.043 lainnya terluka.
“Pendudukan Israel melakukan 10 pembantaian terhadap keluarga di Jalur Gaza, menyebabkan 97 orang tewas dan 123 luka-luka selama 24 jam terakhir,” kata kementerian itu di halaman Telegramnya. (wn)