Sudutkota.id- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menemui Sekretaris Jenderal Majelis Hukama Muslimin (Sekjen MHM) Konselor Muhammed Abdelsalam di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (04/01).
Pada agenda pertemuan itu, keduanya membahas sejumlah langkah dan upaya meningkatkan kerja sama antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan Indonesia-Persatuan Emirat Arab.
Seperti yang dikatakan oleh Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf, usai mengikuti pertemuan tersebut.
“Saya bersama Sekjen PBNU diundang oleh Bapak Presiden untuk ikut serta menemui utusan khusus dari Presiden Muhammad bin Zayed oleh Uni Emirat Arab yang secara khusus datang ke Indonesia dalam rangka peningkatan kerjasama,” ujarnya dikutip dari keterangan Biro Sekretariat Presiden.
Selanjutnya, Yahya Cholil Staquf yang akrab dipanggil Gus Yahya menjelaskan peningkatan kerjasama bukan hanya antara Pemerintah Emirat dengan Pemerintah RI saja, tapi juga dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan, baik yang dibentuk di Emirat dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan di Indonesia, terutama Nahdlatul Ulama.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya peran ulama dan orang bijak bangsa dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan global.
“Alhamdulillah dalam perbincangan tadi, banyak hal menjadi pandangan bersama dan dua belah pihak. Insyaallah setelah ini akan ada inisiatif-inisiatif yang akan dikerjakan bersama,” ungkap Gus Yahya
Sementara itu, Mohammed Abdelsalam menyampaikan apresiasinya kepada Jokowi dan bangsa Indonesia atas peran Indonesia dalam mengatasi berbagai persoalan dunia Islam. Indonesia dinilai menampilkan model peradaban Islam dengan keanekaragaman agama dan budaya yang menginspirasi bangsa lain, terutama di kawasan Asia Tenggara.
Dalam agenda pertemuan itu, Presiden Jokowi nampak didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf, Sekjen PBNU Syaifullah Yusuf, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, dan Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
Nampak hadir pula, Duta Besar Persatuan Emirat Arab untuk Republik Indonesia Abdullah Salem Al Dhaheri dan Anggota Majelis Hukama Muslimin Quraish Shihab. (Red)