Pesta Daging Saat Perayaan Idul Adha, Daging Sapi atau Kambing yang Lebih Baik Dikonsumsi?

0
Ilustrasi daging sapi dan daging kambing. (foto: Dok. Halodoc)
Advertisement

Sudutkota.id- Perayaan Hari Raya Idul Adha identik dengan daging sapi dan kambing. Banyak orang akan berpesta dengan mengonsumsi daging sapi dan kambing dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

Namun yang perlu dikhawatirkan saat mengonsumsi daging sapi dan kambing adalah kandungan kolesterolnya yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

Menurut halodoc, ada beberapa faktor yang perlu dilihat sebagai perbandingan antara daging sapi atau kambing yang lebih baik untuk dikonsumsi.

Dalam aspek nutrisi, Secara keseluruhan, daging kambing lebih unggul daripada daging sapi. Pasalnya, daging kambing memiliki lebih banyak zat besi dan protein.

Sebagai perbandingan, dalam tiga ons daging kambing, terdapat sekitar 122 kalori, 0,79 gram lemak jenuh, dan 3,2 miligram zat besi. Sementara tiga ons daging sapi mengandung 179 kalori, 3 gram lemak jenuh, dan 2,9 miligram zat besi.

Selain itu, jumlah kalori dan lemak jenuh pada daging kambing juga lebih rendah daripada daging sapi, sehingga membuat daging kambing lebih sehat daripada daging sapi.

Meskipun daging kambing lebih unggul dalam nutrisi, tapi bukan berarti mengonsumsi daging sapi tidak bermanfaat untuk kesehatan.

Daging sapi juga memiliki manfaat kesehatan, yaitu kandungan proteinnya yang tinggi bisa membantu pembentukan massa otot dan baik dikonsumsi oleh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, karena bermanfaat untuk mempertajam daya ingat berkat kandungan B kompleksnya.

Daging sapi juga mampu memelihara sistem saraf pusat melalui kandungan omega-3 serta peningkatan sel darah merah.

Namun sayangnya, dari kedua jenis daging tersebut sama-sama mengandung lemak jenuh dan bisa meningkatkan kolesterol secara keseluruhan.

Meski begitu, daging kambing memiliki lemak yang jauh lebih sedikit daripada daging sapi. Jadi, daging kambing lebih unggul dalam hal ini karena memiliki jumlah lemak jenuh dan kalori total yang lebih rendah, sehingga risiko kolesterol dan penyakit jantungnya lebih rendah.

Banyak beredar juga mitos bahwa daging kambing adalah penyebab utama tekanan darah tinggi. Padahal ini tidak terbukti secara medis.

Kesalahan bukan terletak pada daging kambingnya, melainkan pada pengolahan dan pemberian bumbu yang berlebihan. Penambahan bumbu yang berlebihan seperti garam, mentega, dan penggunaan minyak yang kurang sehat juga akan membuat daging sapi atau kambing menjadi lebih berbahaya jika dikonsumsi terlalu banyak. (Ka)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here