Sudutkota.id- Korea Utara memperkenalkan kapal selam bertenaga nuklir yang sedang dibangun untuk pertama kalinya, sebuah sistem persenjataan yang dapat menimbulkan ancaman keamanan besar bagi Korea Selatan dan AS.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tampak menginspeksi galangan kapal utama tempat kapal perang tersebut sedang dibuat. Foto-foto yang dirilis oleh media pemerintah pada Sabtu (8/3) itu menunjukkan kehadiran Kim Jong Un di lokasi tersebut, namun akses bagi jurnalis independen untuk melihat kapal selam tersebut tidak diberikan.
Kapal selam tersebut diperkirakan memiliki kemampuan untuk membawa rudal berpemandu strategis, yang dapat meningkatkan ancaman keamanan bagi negara-negara seperti Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kapal selam tersebut, tetapi para analis pertahanan memperkirakan bahwa kapal selam ini dapat menjadi senjata yang sangat dihormati di dalam militer Korea Utara.
Kapal angkatan laut tersebut tampaknya berbobot 6.000 ton atau 7.000 ton yang dapat membawa sekitar 10 rudal, kata Moon Keun-sik, seorang ahli kapal selam Korea Selatan dari Universitas Hanyang, Seoul.
Moon Keun-sik menganggap kapal selam bertenaga nuklir Korea Utara ini sebagai potensi ancaman yang nyata. Hal ini juga menyebabkan ketegangan dan kekhawatiran akan ketidakstabilan di Semenanjung Korea.
“Penggunaan istilah rudal berpemandu strategis berarti kapal tersebut akan membawa senjata berkemampuan nuklir. Itu benar-benar akan menjadi ancaman bagi kami dan AS,” terangnya seperti dikutip dari AP News.
Tidak diketahui bagaimana Korea Utara yang dikenal sebagai negara yang dikenai sanksi berat dan miskin, dapat memperoleh sumber daya dan teknologi untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir telah muncul.
Namun Moon mengatakan Korea Utara kemungkinan telah menerima bantuan teknologi Rusia untuk membangun reaktor nuklir yang akan digunakan di kapal selam sebagai imbalan atas pasokan senjata dan pasukan konvensional untuk mendukung upaya perang Rusia melawan Ukraina.
Ia juga mengatakan Korea Utara dapat meluncurkan kapal selam tersebut dalam satu atau dua tahun untuk menguji kemampuannya sebelum pengerahan sebenarnya.
Korea Utara diperkirakan memiliki 70-90 kapal selam bertenaga diesel di salah satu armada terbesar di dunia. Namun, sebagian besar kapal selam tersebut sudah tua dan hanya mampu meluncurkan torpedo dan ranjau, bukan rudal.
Sebelumnya pada tahun 2023, Korea Utara mengatakan telah meluncurkan kapal selam serang nuklir taktis pertamanya, tetapi para ahli asing meragukan pengumuman itu dan berspekulasi bahwa itu kemungkinan adalah kapal selam bertenaga diesel yang diungkapkan pada tahun 2019.
“Belum ada konfirmasi apapun soal kapal selam itu sudah dikerahkan atau belum,” pungkas Moon. (Ka)