Sudutkota.id – Indonesia bakal melaksanakan pesta demokrasi lagi, yakni pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak. Sebagaimana telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) bahwa pemungutan suara Pilkada rencananya akan digelar pada hari Rabu tanggal 27 November 2024.
Dengan demikian, maka tak heran jika partai politik daerah akan melakukan ancang-ancang koalisi untuk mengusung calon yang bakal maju berkontestasi di Pilkada.
Seperti Partai Golongan Karya (Golkar) Kota Batu, juga bakal mempersiapkan koalisi dengan partai lainnya untuk mengusung pasangan calon yang bakal maju di Pilkada Kota Batu.
Lantas, apakah koalisi Golkar Kota Batu akan sama dengan koalisi Golkar di tingkat nasional atau pusat?
Menanggapi itu, Ketua DPD Golkar Kota Batu, Didik Machmud mengatakan bahwa koalisi antara pusat dan daerah tidak selalu sama, karena dalam dunia perpolitikan cenderung bersifat fleksibel.
“Tidak harus sama disebabkan kepentingan tertentu di setiap daerah. Namun yang pasti kami tengah melakukan komunikasi politik dan penjajakan dari internal partai,” ungkapnya, Senin (25/3/2024)
Didik juga membeberkan dari hasil Pemilu DPRD Kota Batu dipastikan Golkar akan mendapatkan 4 kursi, namun jumlah kursi tersebut belum bisa untuk mengusung sendiri untuk bakal calon Wali Kota Batu.
Sehingga tubuh Golkar harus berkoalisi untuk memenuhi ambang batas 20 persen dan jika mengacu pada koalisi tingkat nasional Golkar bisa saja satu gerbong dengan Gerindra dan PAN. Kemungkinan juga dengan PKB.
Didik juga masih belum bisa membeberkan secar gamblang ketika disinggung partai mana saja yang akan diajak satu gerbong, termasuk nama kader yang berpotensi dicalonkan Wali Kota Batu atau Wakil Wali Kota Batu.
“Kalau ada yang mengatakan nama saya ada di bursa cawali atau cawawali, itu juga belum karena masih jauh. Apalagi itu tidak bisa diputuskan sendiri tanpa diketahui oleh partai,” pungkasnya. (dn)