Peristiwa

Heboh Percakapan saat Jeda Live Bocor, Admin Medsos Wali Kota Surabaya Minta Maaf hingga Mengundurkan Diri

34
×

Heboh Percakapan saat Jeda Live Bocor, Admin Medsos Wali Kota Surabaya Minta Maaf hingga Mengundurkan Diri

Share this article
Heboh potongan video saat jeda siaran langsung akun Instagram resmi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bocor.
Potongan video saat jeda live yang tersebar di Medsos (kiri) dan salah satu diduga admin Medsos IG Wali Kota Surabaya.

Sudutkota.id– Heboh potongan video saat jeda siaran langsung akun Instagram resmi Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bocor.

Potongan video tersebut kini viral tersebar di media sosial. Dalam video itu terekam percakapan tim media sosial saat jeda siaran langsung, rupanya tanpa disadari, mikrofon masih aktif dan suara mereka terdengar jelas oleh penonton.

Potongan video itu menampilkan suara seorang perempuan yang diduga merupakan admin media sosial. Ia terdengar berbincang santai mengenai rekaman video yang sedang berlangsung.

“Lek kayak gitu, Mat. Ini kan videone bagus, simpen dulu ae. Nek besok-besok hujan bisa dipakai, epok-epok keliling,” ucap suara perempuan tersebut dalam rekaman yang beredar luas.

Dalam percakapan itu juga terdengar kalimat, “Eh iki lek wis ngene, lak gak metu suarane yo?” yang menunjukkan bahwa sang admin tidak menyadari audio mereka masih terekam dan tersiar ke publik.

Percakapan tersebut memicu reaksi besar di media sosial. Termasuk ada yang menilai obrolan itu bisa menimbulkan persepsi bahwa kegiatan lapangan Wali Kota Surabaya hanya sekadar kebutuhan konten, bukan aktivitas nyata pelayanan masyarakat.

Menanggapi viralnya potongan video tersebut, admin yang bersangkutan, melalui akun Instagram pribadinya @heningdzikrillah, akhirnya buka suara. Ia menyampaikan permohonan maaf secara terbuka sekaligus mengumumkan pengunduran dirinya dari tim media sosial Wali Kota.

“Dengan penuh penyesalan, saya ingin menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh masyarakat, kepada semua pihak yang merasa terganggu, dan terutama kepada Bapak Wali Kota yang selama ini telah memberikan kepercayaan kepada saya,” tulisnya dalam unggahan klarifikasi yang dikutip media ini pada Minggu (02/11/2025).

Ia menegaskan, percakapan yang terekam itu murni kelalaian pribadi dan tidak mencerminkan sikap maupun arahan dari Wali Kota Surabaya.

“Saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya dan sebagai bentuk tanggung jawab moral, saya juga menyampaikan pengunduran diri saya dengan penuh kesadaran dan penyesalan. Harapan besar pak Wali Kota bisa memaafkan saya. Hingga kini saya belum berkomunikasi dengan beliau,” tutupnya.

Sejauh ini, pihak Pemerintah Kota Surabaya belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden viral tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *