Dua Pendaki Perempuan Alumni SMA Dempo Malang Meninggal Dunia di Puncak Carstensz Pyramid Papua

0
Kedua pendaki perempuan, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono yang meninggal di Puncak Carstensz. (foto: Istimewa)
Advertisement

Sudutkota.id- Dua pendaki perempuan, yaitu Lilie Wijayanti Poegiono (60) dan Elsa Laksono (60) meninggal dunia saat mendaki puncak Carstensz di Papua, Sabtu (1/3/2025).

Mereka dikenal sebagai pendaki senior dan telah menaklukkan gunung-gunung tinggi di Indonesia sejak masa remaja. Yang mana, dua perempuan hebat itu adalah alumni SMA Dempo Malang tahun 1984.

Tercatat, Lilie telah berhasil menaklukkan 6 puncak tertinggi di Indonesia dan pendakian puncak Carstensz merupakan bagian terakhir dari ekspedisi 7 summit Indonesia yang dijalaninya. Ternyata pendakian tersebut betul betul menjadi akhir pendakiannya.

Menurut salah satu pendaki yang ikut rombongan Lilie dan Elsa, yakni Indira Alaika menerangkan, bahwa cuaca ekstrem melanda Puncak Carstensz. Bahkan ia menjelaskan bisa selamat dari cuaca ekstrem yang melanda Puncak Carstensz.

Dimana kejadian tersebut dituliskan melalui instagram pribadi @indiraalaika.

Pada hari Sabtu tanggal 01 Maret 2025 sekitar Pukul 22.30 WIT bertempat di Kabupaten Mimika, telah didapatkan informasi dari Penanggung jawab terkait insiden kejadian 5 Pendaki WNI Puncak Carstensz akibat cuaca yang sangat buruk turun hujan salju, hujan deras dan angin kencang sehingga menyebabkan hypotermia.

“Kami terjebak dalam badai salju dan hujan deras. Hipotermia mulai menyerang, dan kami harus bertahan di Summit Ridge semalaman,” tulis Indira melalui unggahan Instagram yang dikutip Minggu (2/3/2025).

Awal perjalanan berjalan lancar, Sambung  Indira, hingga tiba di puncak. Akan tetapi, bencana terjadi saat perjalanan turun.

“Angin bertiup kencang, suhu turun drastis, dan salju mulai turun dengan deras. Kami mulai kehilangan tenaga, dan Lilie serta Elsa berada di posisi yang lebih rentan terkena hipotermia,” lanjutnya.

Rombongan yang terdiri dari 20 orang, termasuk lima orang pemandu, tujuh pendaki WNI, enam pendaki WNA, dan dua pendaki dari Taman Nasional Lorentz, memulai perjalanan mereka dari Basecamp Yellow Valley.

Sebelumnya, mereka telah melakukan aklimatisasi dan latihan teknis selama dua hari di basecamp untuk mempersiapkan pendakian menuju puncak. 

Namun, perjalanan tersebut tidak berjalan sesuai rencana. Sekitar pukul 20.45 WIT, seorang pemandu lokal bernama Nurhuda, tiba di basecamp dalam kondisi hipotermia dan meminta bantuan untuk menyelamatkan rekan-rekannya yang terjebak di atas. Tim basecamp pun segera melakukan briefing untuk mencari solusi terbaik guna memberikan pertolongan. 

Upaya penyelamatan dilakukan oleh beberapa pemandu. Yustinus Sondegau, salah satu guide lokal, mencoba naik untuk mencapai para korban yang berada di summit ridge, tetapi terkendala oleh cuaca buruk di teras besar.

Selanjutnya, guide asal Nepal Dawa Gyalje Sherpa juga berusaha memberikan bantuan di teras dua. Sayangnya, langkah mereka terhenti saat menemui dua pendaki, yaitu Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Poxy dan Damar, dua guide lainnya, kembali naik untuk memberikan pertolongan di teras dua dan menghubungi basecamp untuk melaporkan kondisi para korban. Kedua korban Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia. 

Tim penyelamat kemudian dibagi menjadi dua kelompok. Tim pertama, yang terdiri dari tiga guide internasional, Garret Madison, Tashi Sherpa, dan Ben Jones, berhasil mencapai tiga pendaki yang masih hidup, yaitu Indira, Alvin Reggy, dan Saroni, yang berada di summit ridge.

Ketiganya dalam kondisi kritis, dan tim memberikan pertolongan pertama dengan mengganti pakaian, memberi isotonik, makanan, dan obat-obatan. 

Setelah memberikan pertolongan, tim penyelamat bersama dengan para survivor akhirnya berhasil turun ke basecamp Yellow Valley. Pada akhirnya, seluruh tim penyelamat dan tiga pendaki yang selamat tiba kembali di basecamp dalam keadaan selamat, meski mengalami masa-masa kritis yang penuh tantangan. 

Keberhasilan penyelamatan menjadi momen duka lantaran tidak bisa menyelamatkan nyawa Lilie dan Elsa. Namun, semua pihak tetap mengapresiasi dedikasi tim penyelamat. 

Kemudian, dari akun X @Jateng_Twit, Fiersa pun menjadi salah satu pihak yang tergabung dalam tim pendakian ke Puncak Carstenz yang menelan korban. Kendati demikian, Fiersa Besari belum memberi pernyataan apa pun terkait dengan kejadian ini.

Pria kelahiran 3 Maret 1984 itu hanya membagi cerita di Instagram @fiersabesari melalui unggahan Instastory berlatar hitam dengan emotikon ‘broken heart’ atau patah hati yang menyisipkan lagu Now At Last dari Fesit sebagai backsound.

Sementara itu, kedua korban yaitu Lilie dan Elsa dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 1 Maret 2025 sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh guide dan rekan-rekan di Basecamp yang langsung kembali naik untuk membantu proses evakuasi.

Berdasarkan informasi di dapat awak media, alamat kedua korban yakni Lilie Wijayanti Poegiono (60) kelahiran Malang saat ini menempati rumah di Jalan Mochamad Romadhan, No 63C, RT. 002 RW. 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kabupaten Kota Bandung.

Sedangkan, Elsa Laksono (60) bertempat tinggal di Jalan KH Abdulah Safei, No 8, RT. 005 RW. 001, Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan  Tebet,  Kabupaten Jakarta Selatan. (AD)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here